CIREBON – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mempunyai tugas untuk mengkampanyekan pemilu damai, baik pra (sebelum), hari pelaksanaan dan usai Pemilu.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong dalam kegiatan Literasi Demokrasi Pemilu Damai 2024 yang digelar di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung, Cirebon, Jumat (23/2/2024).
“Hari ini adalah kegiatan pasca Pemilu. Tujuannya adalah mengajak kembali masyarakat Indonesia untuk bersatu setelah kita menyalurkan hak politik pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu,” ucapnya.
“Kemarin Pemilu kita berbeda pilihan, berbeda pendapat, sekarang saatnya kita bersatu lagi, sesuai dengan tagline acara tersebut yakni perbedaan pilihan sementara, bersaudara selamanya,” imbuh Usman.
Menurutnya, bagi yang masih belum puas, tidak sependapat pada Pemilu dan kalau memang masih ada yang bersikap seperti itu, pihaknya mengimbau mereka menyalurkan pendapat berbeda itu lewat jalur jalur konstitusional. Hal itu disarankan agar perdamaian dan kesatuan bisa dijaga bersama.
Menurut Usman, salah satu yang menyebabkan konflik di masa Pemilu adalah media sosial, tetapi pantauan kami terjadi penurunan hoaks di Pemilu tahun 2024 dibandingkan tahun 2019.
“Kami memantau setiap hari, sejauh ini relatif kondusif, mari kita jaga, mari pertahankan,” katanya.
Acara tersebut diisi oleh empat narasumber, salah satunya Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Cirebon, Rizky Riyadu Taufiq.
Dalam kesempatan itu, Rizky menyampaikan bahwa Kota Cirebon merupakan kota yang multikultural dikarenakan kota memiliki keragaman agama, budaya, etnis, dan lainnya.
“Program kami di tahun lalu, ada program penyuluh-penyuluh agama berkunjung ke rumah ibadah,” ungkapnya.
“Dalam menjaga Cirebon ini sebagai kota multikultural, kami mendorong dan mengajak banyak pihak serta seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan Kota Cirebon sejuk dan damai untuk semuanya,” imbuh Rizky.*