MonologCirebon

Era Digitalisasi, Perbankan Perlu Terapkan Marketing Mix untuk Akselerasi

845
×

Era Digitalisasi, Perbankan Perlu Terapkan Marketing Mix untuk Akselerasi

Sebarkan artikel ini

Marketing mix, atau yang sering disebut bauran pemasaran, adalah konsep dasar dalam dunia pemasaran yang menggabungkan beberapa elemen penting untuk mencapai tujuan pemasaran suatu produk atau jasa.

Scroll Untuk Lanjut Baca
Scroll Untuk Lanjut Baca

Elemen-elemen ini, lanjutnya, bekerja secara sinergis untuk menarik minat konsumen dan mencapai sasaran penjualan yang diinginkan.

Ada empat pilar utama marketing mix, antara lain, produk, harga, tempat dan promosi. 

Pilar pertama yakni produk, merupakan inti dari semua kegiatan pemasaran. Produk bisa berupa barang fisik atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. 

Untuk pilar ke-dua, harga, yang merupakan jumlah uang yang konsumen harus bayar untuk mendapatkan produk. Keputusan penetapan harga sangat berpengaruh terhadap persepsi konsumen dan profitabilitas perusahaan. 

Kemudian tempat. Ini berkaitan dengan bagaimana produk Anda didistribusikan ke tangan konsumen. Keputusan distribusi yang tepat akan memastikan produk Anda mudah diakses oleh target pasar. 

Selanjutnya, promosi, yakni segala bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen tentang produk. 

Marketing mix merupakan konsep dasar dalam pemasaran yang menggabungkan beberapa elemen penting untuk mencapai tujuan pemasaran suatu produk atau jasa, dengan memahami dan mengelola elemen-elemen seperti produk, harga, tempat, dan promosi secara efektif, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, membedakan diri dari pesaing, meningkatkan penjualan, dan membangun loyalitas pelanggan. 

Misalnya, Starbucks berhasil memikat konsumen dengan produk kopi berkualitas tinggi, harga premium, dan pengalaman unik di gerai mereka. Sementara itu, Apple dikenal dengan inovasi produk, desain yang elegan, dan strategi pemasaran yang kuat. Melalui penerapan marketing mix yang tepat, kedua perusahaan ini berhasil meraih kesuksesan dan menjadi pemimpin di pasar masing-masing.

Dunia pemasaran terus bertransformasi dengan pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Konsep marketing mix yang telah lama dikenal pun mengalami evolusi. Beberapa isu terkini yang perlu diperhatikan oleh para pemasar adalah digitalisasi dan personalisasi. Meningkatnya penggunaan platform digital menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dalam berinteraksi dengan konsumen secara personal. 

Selain itu, dikatakan Asti, kecerdasan buatan (AI) juga telah mengubah lanskap pemasaran dengan kemampuannya mengotomatiskan tugas-tugas, memprediksi perilaku konsumen, dan memberikan layanan pelanggan yang lebih baik.

Keberlanjutan dan etika bisnis juga menjadi perhatian utama. Konsumen semakin sadar akan dampak lingkungan dan menghargai perusahaan yang menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab. 

Di sisi lain, pengalaman pelanggan yang seamless dan konsisten di berbagai saluran (omnichannel) menjadi sangat penting. Perusahaan perlu memahami setiap “micro-moments” ketika konsumen mengambil keputusan pembelian dan hadir di momen-momen tersebut. 

Perubahan lanskap pemasaran ini membawa sejumlah implikasi bagi para pemasar. Pertama, pemasar harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan terus belajar hal-hal baru. Kedua, pengambilan keputusan harus didasarkan pada data yang akurat dan up-to-date. Ketiga, fokus utama harus tetap pada pelanggan dengan memahami kebutuhan dan keinginan mereka. Keempat, integrasi teknologi seperti AI dan big data menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan strategi pemasaran. Terakhir, etika bisnis harus menjadi landasan dalam setiap aktivitas pemasaran untuk membangun kepercayaan konsumen.

Contoh penerapan marketing mix dapat dilihat pada Starbucks dan Apple. Starbucks berhasil memposisikan dirinya sebagai lebih dari sekadar kedai kopi, melainkan sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi. Mereka menawarkan produk kopi berkualitas tinggi dengan berbagai varian, harga yang premium, dan pengalaman yang unik di setiap gerainya. 

Di sisi lain, Apple dikenal dengan inovasi produk yang terus menerus, desain yang elegan, dan strategi peluncuran produk yang spektakuler. Apple berhasil menciptakan loyalitas pelanggan yang sangat tinggi melalui ekosistem produk yang terintegrasi dan pengalaman pengguna yang seamless. 

Penerapan marketing mix yang adaptif dapat dilihat dalam berbagai industri. Dalam e-commerce, penggunaan rekomendasi produk berbasis AI, personalisasi iklan, dan live chat telah menjadi hal yang umum. Di sektor ritel, pengalaman belanja yang dipersonalisasi melalui aplikasi mobile dan program loyalitas semakin diminati. 

Sementara itu, industri makanan dan minuman mulai mengadopsi praktik produksi yang berkelanjutan dan bahan-bahan organik untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin sadar akan kesehatan dan lingkungan.

Menurutnya, konsep marketing mix terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Pemasar yang sukses adalah mereka yang mampu memanfaatkan teknologi, memahami perilaku konsumen, dan mengadopsi praktik bisnis yang etis.

Atas hal tersebut, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, meningkatkan penjualan, dan meraih kesuksesan dalam jangka panjang. 

Saat ini, digitalisasi menjadi fokus utama dalam transformasi perbankan. Munculnya berbagai platform digital seperti mobile banking dan internet banking telah mengubah cara nasabah berinteraksi dengan bank. 

Bank-bank berlomba-lomba untuk mengembangkan aplikasi mobile yang user-friendly dan fitur-fitur inovatif seperti pembayaran digital, transfer dana instan, dan investasi online. Digitalisasi tidak hanya memudahkan nasabah dalam mengakses layanan perbankan, tetapi juga membuka peluang baru bagi bank untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas, terutama generasi muda. 

Keamanan siber menjadi isu krusial lainnya yang harus diperhatikan oleh industri perbankan. Dengan meningkatnya ancaman cybercrime, bank-bank perlu menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk melindungi data nasabah. Penerapan teknologi keamanan yang canggih seperti autentikasi dua faktor dan enkripsi data menjadi hal yang wajib. 

Selain itu, bank juga perlu meningkatkan kesadaran nasabah tentang pentingnya menjaga keamanan data pribadi.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan, bank-bank juga mulai mengadopsi praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. Beberapa bank telah meluncurkan produk dan layanan yang mendukung proyek-proyek ramah lingkungan, seperti pembiayaan energi bersih dan investasi berkelanjutan. 

Selain itu, bank juga berupaya untuk mengurangi jejak karbon mereka melalui efisiensi operasional dan penggunaan teknologi hijau. 

Pengalaman pelanggan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah bank. Untuk memberikan pengalaman yang lebih baik, bank-bank perlu memahami perjalanan pelanggan secara menyeluruh dan mengidentifikasi titik-titik sentuhan yang perlu ditingkatkan.

Penerapan konsep customer journey mapping, bank dapat merancang alur layanan yang lebih seamless dan memuaskan bagi nasabah.

Transformasi digital dalam industri perbankan tidak terlepas dari peran teknologi. Kecerdasan buatan (AI), big data, dan cloud computing adalah beberapa teknologi yang paling banyak digunakan oleh bank untuk meningkatkan efisiensi operasional, personalisasi layanan, dan pengambilan keputusan. 

Namun, penerapan teknologi ini juga membawa tantangan tersendiri, seperti kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil dan risiko keamanan siber.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada, bank-bank di Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk bertransformasi. Munculnya bank digital dan fintech telah mendorong bank-bank konvensional untuk berinovasi lebih cepat. 

Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa industri perbankan di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.***

Artikel dari : 

Penulis 1

– Asti Aulia Rahman/Mahasiswa Magister  Manajemen UGJ

– Penulis 2

Eriyanti Ahmar/Mahasiswa Magister Manajemen UGJ

TiketFest