CIREBON – Kata “Jeh” menjadi kata yang tidak asing terdengar bagi masyarakat Kota Cirebon dan sekitarnya.
Kata jeh sendiri sering sekali menjadi imbuhan kata misalnya Iya jeh, benar jeh untuk menyakinkan kata tersebut sendiri.
Salah seorang budayawan, Akbarudin Sucipto mengatakan, kata Jeh dan tah sendiri hanya penegas saja ala masyarakat pesisiran.
“Saya berpendapat kata Jeh yang sering disebutkan itu hanya penegasan saja, cuma memang dalam perjalanannya karena Cirebon adalah masyarakat pesisir yang kultur bicaranya terbuka dan keras, kata jeh memberikan kata yang lebih komunikatif,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Dirinya melanjutkan, kata jeh sendiri sering digunakan masyarakat Cirebon dan sampai saat ini menjadi framing dari masyarakat lokal.
“Saat ini menjadi identitas premodial, sama dengan tah, jadi kata-kata itu munculnya dari pergaulan dan semakin memberi warna dalam kosa kata Bahasa Cirebon,” lanjutnya.
Ia memprediksi kemunculan kata Jeh sendiri pada tahun 1950 sampai 1960, hal tersebut berbarengan dengan prokem Cirebon lahir.
“Prokem Cirebon sendiri muncul saat adanya bahasa kebalikan atau walikan, jadi sama dengan duit jadi wod, rokok jadi dud, jadi jeh muncul saat adanya krisis kepercayaan pada masyarakat,” jelasnya.***(Sakti)