BeritaCirebon

HUT ke-26 KKP, Dirjen Perikanan Tangkap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Kampung Nelayan Merah Putih

788
×

HUT ke-26 KKP, Dirjen Perikanan Tangkap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Kampung Nelayan Merah Putih

Sebarkan artikel ini

CIREBON – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menggelar acara syukuran yang dilaksanakan di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Minggu (26/10/2025). 

Scroll Untuk Lanjut Baca
Scroll Untuk Lanjut Baca

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Komjen Pol (Purn) Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., menyampaikan, momentum peringatan HUT KKP tahun ini menjadi pengingat sekaligus dorongan untuk memperkuat komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan nelayan melalui berbagai program strategis pemerintah.

“Kita berharap dengan program Kampung Nelayan Merah Putih dan revitalisasi sejumlah pelabuhan, akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang merata, penciptaan lapangan kerja baru, serta peningkatan kesejahteraan nelayan di seluruh Indonesia,” ujar Lotharia.

Menurutnya, program Kampung Nelayan Merah Putih menjadi salah satu prioritas utama yang dijalankan KKP sesuai arahan Presiden. Tahun ini ditargetkan pembangunan 100 kampung nelayan, dan ke depannya akan dikembangkan hingga 1.000 kampung nelayan di berbagai daerah.

Selain pembangunan infrastruktur perikanan, Lotharia juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor antara pemerintah, asosiasi, himpunan nelayan, dan mitra pembangunan, baik dari dalam maupun luar negeri.

“KKP tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu sinergi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kebijakan dan bantuan pemerintah benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.

Lotharia mengungkapkan bahwa produksi penangkapan ikan nasional saat ini mencapai sekitar 5 juta ton per tahun, dengan sebagian besar hasilnya diarahkan ke pasar domestik maupun ekspor. Namun, pemerintah tetap berkomitmen menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kelestarian sumber daya laut.

“Penangkapan ikan harus terkendali. Kita ingin menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan agar tetap lestari untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Lotharia juga menyinggung pentingnya penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran bagi nelayan kecil.

Ia menegaskan, pemerintah terus mengevaluasi sistem distribusi agar tidak disalahgunakan dan benar-benar meningkatkan produktivitas nelayan.

Selain itu, pemerintah juga tengah mendorong penerapan alat tangkap dan sistem penangkapan yang ramah lingkungan sesuai dengan standar internasional. 

Hal ini penting untuk menjaga daya saing produk perikanan Indonesia di pasar ekspor, terutama ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang kini mensyaratkan transparansi dan keberlanjutan dalam proses penangkapan ikan.

“Negara-negara maju kini semakin ketat dalam menilai asal-usul dan cara penangkapan ikan. Karena itu, kita harus beradaptasi dengan standar global agar produk kita tetap diterima di pasar internasional,” tutupnya.***