BeritaCirebon

Lulusan UGJ Cirebon Kian Dilirik Dunia Kerja, 25 Persen Terserap Sebelum Wisuda

1006
×

Lulusan UGJ Cirebon Kian Dilirik Dunia Kerja, 25 Persen Terserap Sebelum Wisuda

Sebarkan artikel ini

CIREBON – Dunia kerja dan industri kini semakin melirik dan membuka pintu bagi lulusan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon. 

Scroll Untuk Lanjut Baca
Scroll Untuk Lanjut Baca

Hal itu terbukti dari data perguruan tinggi tersebut, di mana 25 persen dari total 716 lulusan periode Oktober 2025 telah terserap bekerja bahkan sebelum prosesi wisuda berlangsung, Sabtu (4/10/2025) di Auditorium Kampus UGJ, Jalan Pemuda, Kota Cirebon.

Rektor UGJ, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faqih, S.P., M.M., IPU., CIRR., menyampaikan, para lulusan tidak hanya menyelesaikan studi, tetapi juga langsung mampu menembus lapangan kerja di berbagai sektor strategis.

“Sebagian besar lulusan kami telah bekerja di instansi pemerintahan, BUMN, BUMS, hingga perusahaan nasional dan internasional. Ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di UGJ diakui dan dibutuhkan dunia kerja,” ujarnya.

Menurutnya, tingkat serapan lulusan Fakultas Pertanian mencapai 75 persen, sedangkan Fakultas Teknik sebesar 50 persen, termasuk beberapa yang diterima di perusahaan bertaraf global. Sementara itu, banyak pula lulusan UGJ yang kini berkarier di sektor kesehatan, perbankan, pemerintahan daerah, hingga lembaga pendidikan.

Sejak berdiri tahun 1961, total alumni UGJ telah mencapai lebih dari 51 ribu orang yang tersebar di berbagai bidang dan profesi. Pada wisuda ke-70 ini, terdapat 29 lulusan magister, 686 sarjana, dan 1 profesi dokter.

“Rata-rata masa studi program sarjana hanya 3,8 tahun. Selain itu, 916 lulusan telah mengantongi sertifikat kompetensi sesuai bidang keahlian mereka,” tambah Achmad Faqih.

Keberhasilan serapan kerja ini tak lepas dari komitmen UGJ dalam menjaga mutu pendidikan dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri. UGJ juga baru saja meraih akreditasi unggul, yang mempertegas posisi kampus tersebut sebagai salah satu perguruan tinggi swasta berkualitas di wilayah Jawa Barat.

Dalam menghadapi tantangan era digital dan kecerdasan buatan (AI), UGJ terus bertransformasi menjadi kampus digital. Seluruh layanan akademik dan administrasi kini telah terdigitalisasi melalui Learning Management System (LMS) serta peningkatan kompetensi digital bagi dosen dan mahasiswa.

“Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga tangguh secara digital agar siap bersaing di dunia kerja global,” tegasnya.

Selain fokus pada digitalisasi, UGJ juga menjalankan berbagai program internasionalisasi seperti student exchange, double degree, visiting professor, serta kolaborasi riset dengan universitas di Asia, Eropa, dan Australia.

Tak hanya berorientasi pada kompetensi kerja, UGJ turut memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan melalui program kampus hijau dengan pengelolaan sampah terpadu berbasis waste bank dan pengolahan organik.

“Kami ingin menjadi kampus yang tidak hanya melahirkan lulusan siap kerja, tetapi juga siap berkontribusi untuk keberlanjutan dan kemajuan masyarakat,” pungkas Achmad Faqih.***