Scroll untuk baca artikel
BeritaCirebon

Melalui Mubeng, Bupati Cirebon Tampung Aspirasi Ini di Talun

399
×

Melalui Mubeng, Bupati Cirebon Tampung Aspirasi Ini di Talun

Sebarkan artikel ini
Bupati Cirebon Imron saat merespon aspirasi Plt Camat Mundu, Syafrudin Aryono di Kantor Kecamatan Talun, Sabtu (4/11/2023). Foto: Dialog/Sarrah

CIREBON– Melalui agenda rutin Mudun Bareng (Mubeng) Bupati Cirebon Imron menampung sejumlah aspirasi yang salah satu diantaranya adalah pembangunan sekolah baik SMA maupun SMK.

Plt Camat Talun Syafrudin Aryono mengatakan, di 2023-2024 Kecamatan memiliki program untuk berfokus pada pendidikan.
“Kami akan mengoptimalkan untuk pendidikan di 2023-2024,” kata Syafrudin, Sabtu (4/11/2023).

Scroll ke bawah untuk lihat konten
Example 300x600
Advertisement

Pihaknya, lanjutnya, hingga saat ini menyoroti tidak adanya sarana pendidikan setingkat SMA/SMK baik negeri maupun swasta yang akhirnya harus mengenyam pendidikan di luar.
“Mohon maaf tapi kami di Kecamatan Talun tidak ada SMA ataupun SMK negeri juga swasta. Akhirnya ada yang memilih sekolah di Kota Cirebon ataupun di Sumber,” ujarnya.

Syafrudin menuturkan, setiap warga dengan rentang usia 30-50 tahun 60 persen hanya memiliki ijazah SMP.

Hal tersebut, kata Syafrudin tentu disebabkan sejumlah faktor yang salah satunya adalah faktor jarak sekolah yang cukup jauh.


Mewakili seluruh warga Kecamatan Talun ia memohon agar Bupati Cirebon Imron dan seluruh stakeholder membantu adanya pembangunan gedung sekolah tingkat atas baik itu SMA maupun SMK.

“Saya mohon Bupati, Bu Wakil Bupati kami ingin sekolah baik SMA maupun SMK disini Talun ada tanah yang bisa dibangun sekolah,” katanya.

Sementara itu Bupati Cirebon Imron menyampaikan, untuk tingkat menengah ke atas kewenangan dan kebijakannya berada di Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar).

“Kalau Sekolah Tingkat Atas (STA) itu kewenangan nya di Provinsi,” ujarnya.
“Tapi berdasarkan pengalaman sebelumnya waktu kecamatan Tengah tani dan Depok itu kata saya ada tanahnya ga? Kalau tanah dari Desa siap maka bisa diberi bantuan untuk bangunan,” jelasnya.


Akan tetapi, menutup sesi wawancara, Imron menekankan tidak dapat membantu hingga ranah pembelian tanah untuk sekolah tersebut.***(adv/Sarrah)