CIREBON– Gapura tradisional Alun-alun Pataraksa yang ambruk di Jalan Sunan Drajat, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon masih menyisakan puing-puing batu bata, batu, hingga besi.
Pantauan Dialog Indonesia, garis Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih dipasang di Alun-alun Pataraksa, hingga Senin (22/1/2024) pagi. Hal itu untuk menghindari warga masuk ke dalam area ikon teranyar tersebut.
Gapura Alun-alun Pataraksa di depan Kantor Bupati Cirebon mengalami ambruk sebanyak dua kali. Pertama, pada Selasa (2/1/2024) malam dan Rabu (17/1/2024) malam.
Ikon baru yang dibangun dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat hanya bertahan kurang dari dua bulan.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menuntut kontraktor untuk bertanggung jawab atas robohnya gapura tradisional di Alun-alun Pataraksa, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Imron menyebutkan, gapura tersebut baru saja diresmikan pada November 2023. Pembangunan taman itu dilakukan sejak 2021 dengan pelaksanaan dua tahap.
“Jelas kecewa, karena ini baru diresmikan kenapa bisa roboh. Saya lihat bangunnya asal-asalan, di dalam gapura cuma ada pasir saja, tidak ada semen,” kata Imron di Taman Pataraksa, Kabupaten Cirebon, Senin (22/1/2024).
Selain itu, Imron meminta kepada kontraktor untuk membangun ulang gapura dengan spesifikasi sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.
“Harus dibangun ulang, karena ini masih menjadi tanggung jawab pelaksana,” kata Imron.
Alun-alun Pataraksa merupakan fasilitas publik yang berdiri di tengah komplek Pemerintahan Kabupaten Cirebon. Berada di Jalan Sunan Drajat, Kecamatan Sumber, alun-alun tersebut selalu menjadi perhatian siapapun yang melintas.
Alun-alun tersebut memiliki beberapa spot, di antaranya, jogging track, spot foto instagramable, hingga arena bermain untuk anak yang menjadi kebanggaan teranyar masyarakat Kabupaten Cirebon.
“Taman di alun-alun Pataraksa itu sebagai tanda bahwa kita ada taman untuk rekreasi, bisa bersantai atau sekedar ngobrol-ngobrol bersama teman dan keluarga,” kata Imron.
Diketahui, pembangunan Alun-alun Pataraksa dilakukan pada tahap 2021 dengan anggaran sebesar Rp11,6 miliar dan kembali dilanjutkan pembangunan tahap kedua pada 2023 dengan anggaran Rp4,5 miliar dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat. *(Haqi)