CIREBON – Masyarakat dari berbagai daerah antusias ikuti tradisi siraman panjang di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Pangeran Patih Muhammad Nusantara mengatakan, siraman panjang ini dilakukan pada setiap tahunnya di tanggal 5 Mulud.
“Pada tradisi ini kita keluarkan 7 piring panjang, 38 piring pengiring, 2 guci, dan 2 tempat untuk minyak mawar untuk di cuci,” katanya, Selasa (10/9/2024).
Dirinya melanjutkan, tradisi siraman panjang sendiri sudah digelar sejak 6 abad yang lalu.
“Siraman panjang sendiri memiliki makna mensucikan diri menggunakan air, dimana air merupakan sumber kehidupan,” lanjutnya.
Ia menuturkan, sebelum melakukan siraman, air tersebut terlebih dahulu didoakan lalu masyarakat akan berebut untuk mengambil airnya.
“Memang tradisinya seperti itu, masyarakat sangat antusias dalam mendapatkan air doa tersebut, dipercaya menjadi berkah,” tuturnya.
Sementara itu, warga Bekasi, Junedi beralasan datang untuk mengambil air keberkahan di Keraton Kasepuhan Cirebon.
“Rencananya air ini untuk usaha, dan juga untuk pertanian agar berharap adanya berkah,” tutupnya.***(Sakti)