BeritaCirebon

Mengenal Masjid Merah Panjunan yang Miliki Beragam Filosofi

400
×

Mengenal Masjid Merah Panjunan yang Miliki Beragam Filosofi

Sebarkan artikel ini
Kondisi Masjid Merah Panjunan, Kamis (14/3/2024). Foto: Dialog/Sakti
Kondisi Masjid Merah Panjunan, Kamis (14/3/2024). Foto: Dialog/Sakti

CIREBON – Masjid Merah Panjunan, salah satu masjid tertua di Cirebon yang dibangun pada tahun 1480 Masehi.

Marbot Masjid Merah Panjunan, Muhammad Irfan mengatakan, masjid ini merupakan peninggalan Syekh Abdurrahman yang merupakan putra dari Syekh Nurjati.

“Masjid ini dibangun untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan dahulu dijadikan tempat musyawarahnya para wali,” katanya, Kamis (14/3/2024).

Dirinya melanjutkan, masjid ini belum pernah direnovasi dari sejak dibangun, hanya di cat saja.

“Alhamdulillah belum ada di renovasi, paling cat saja, berwarna merah,” lanjutnya.

Ia menuturkan terdapat berbagai macam filosofi yang ada di Masjid Merah Panjunan.

Filosofi pertama terdapat pintu kecil yang berada di tengah masjid yang memiliki filosofi harus tawadhu dan jangan bersombong diri dan harus rendah hati.

“Pintu kecil tersebut dibuka setahun 2 kali pada saat Idul Fitri dan Idul Adha, dibalik pintu tersebut terdapat ruang musyawarah para wali zaman dahulu,” jelasnya.

Selain itu pintu kecil, terdapat 17 tiang yang menyangga masjid tersebut yang diartikan sebagai 17 rakaat shalat.

“Warna merahnya juga memiliki filosofi yaitu menegakkan kebenaran, perkataan juga harus yang lurus yang jujur,” ungkapnya.

Dirinya mengakui, Masjid Merah Panjunan sendiri sering didatangi berbagai turis mancanegara.

“Banyak turis asing, dari Jepang, Belanda, Prancis, dan China, dan mereka ditanya terlebih dahulu beragama Islam atau bukan, kalau Islam kita diperbolehkan masuk,” paparnya.***

TiketFest