INDRAMAYU – Layaknya prajurit yang memiliki kesatuan khusus dengan keterampilan tempur istimewa, PLN UP3 Indramayu juga memiliki pasukan khusus yang dikomando dalam penugasan-penugasan berisiko tinggi. Dikenal sebagai pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), unit PLN ini merupakan orang-orang pilihan dengan keterampilan dan kompetensi yang khusus.
Manager PLN UP3 Indramayu, Yusrizal menjelaskan tim PDKB Pasukan PDKB merupakan salah satu garda terdepan PLN dalam menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan listrik berkualitas dan berkelanjutan untuk melaksanakan pemeliharaan jaringan dengan risiko yang tinggi. Kegiatan pemeliharaan jaringan ini dilaksanakan tanpa padam dengan metode PDKB.
“Kegiatan pemeliharaan menggunakan metode PDKB ini sudah rutin dilaksanakan di Indramayu, yang bertujuan agar saat proses pemeliharaan jaringan listrik tidak perlu padam, sehingga pelanggan dapat terus menikmati aliran listrik dari PLN,” ungkap Yusrizal di Indramayu (28/06/2024).
Sepanjang tahun 2024 ini dari Januari sampai dengan Juni 2024, PDKB PLN UP3 Indramayu telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan di 186 titik kerja. Angka ini setara dengan jumlah 560.421 pelanggan dapat terhindar dari pemadaman listrik akibat dari pemeliharaan yang dilakukan. Dari jumlah pelanggan yang dapat terhindar dari pemadaman listrik akibat dari pemeliharaan yang dilakukan, sebanyak 768.143,91 kWh berhasil tetap disalurkan kepada pelanggan guna tetap menunjang kegiatan perekonomian masyarakat.
Tim PDKB PLN ini ditunjuk berdasarkan keahlian dan telah memiliki keterampilan khusus. Seluruh petugas di Tim PDKB telah memiliki sertifikasi dan peralatannya pun secara berkala telah dilakukan uji tera, uji kalibrasi dan pengecekan lainnya untuk menjaga keamanan dan keselamatan petugas yang nantinya akan menggunakannya.
“PLN UP3 Indramayu memiliki 1 tim PDKB dengan 8 personil yang terdiri dari satu Team Leader, satu Preparator, satu Pengawas K3 dan lima Linesman,” jelas Yusrizal.
Pasukan khusus ini memegang teguh konsep zero accident atau nihil kecelakaan, patuh pada SOP, mengutamakan tim kerja, dan berpegang teguh pada profesionalisme kerja.
“Pekerjaan dengan metode PDKB memiliki potensi risiko yang sangat tinggi, bahkan taruhannya adalah nyawa petugas PLN sendiri. Mereka menyentuh jaringan yang masih teraliri listrik dengan peralatan dan perlengkapan khusus, sehingga cukup penting bagi kami untuk memastikan peralatan dan perlengkapan Tim PDKB sudah sangat aman untuk digunakan,” tambah Yusrizal.
Di tempat terpisah, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia menjelaskan bahwa pasukan PDKB merupakan petugas terlatih dan tersertifikasi untuk melakukan pemeliharaan, perbaikan, penggantian isolator/konduktor, maupun komponen lainnya pada jaringan listrik.
“Pasukan PDKB merupakan salah satu garda terdepan PLN dalam menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan listrik berkualitas dan berkelanjutan. Berkat kerja keras PDKB, selama ini banyak masyarakat yang tetap dapat menikmati listrik meski sedan gada kegiatan pemeliharaan,” pungkas Susiana.***(via/rls)