CIREBON– Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mendorong perawat dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) bisa menjadi orangtua asuh bagi anak stunting di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Imron menyebutkan, perawat terlibat dalam penanganan stunting di Kabupaten Cirebon. Pelayanan dasar di bidang kesehatan dilakukan oleh profesi tersebut.
“Perawat di Kabupaten Cirebon harus beda dengan perawat lainnya. Harus ikut membantu program pemerintah dalam upaya penanganan stunting,” kata Imron saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkab Cirebon, Kamis (24/1/2024).
Perawat dari PPNI, Gumilang menyebutkan, ia siap menjadi orangtua asuh untuk anak stunting. Fungsi dari perawat menurutnya adalah menciptakan generasi yang tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Saya siap sesuai arahan dari Bupati Cirebon,” kata Gumilang.
Terbanyak di Indonesia, 712 Perawat Honorer Kabupaten Cirebon Lepas Status jadi PPPK
Sebelumnya, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni menyebutkan, 712 perawat honorer di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat melepas status menjadi pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (PPPK).
Enny menyebutkan, ratusan perawat tersebut sebelumnya sudah mengikuti seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) bersama tenaga honorer lainnya di Ballroom Apita, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Selasa (18/1/2024).
“Sebelum diangkat menjadi pegawai PPPK, para perawat ini hanya memperoleh upah mulai dari Rp250.000 hingga Rp1 juta. Alhamdulillah, mulai hari ini memperoleh kesejahteraan,” kata Enny.
Enny menambahkan, perawat honorer yang masih berjenjang pendidikan diploma sudah diminta untuk melanjutkan ke jenjang paling rendah strata satu.
Menurutnya, saat perawat honorer mampu meningkatkan kompetensi kerja, kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bakal lebih prima.
“Kami harap para anggota PPNI bisa mengubah status pendidikan yang lebih tinggi. Saat ini, jumlah perawat honorer hanya tersisa 19 orang. Mudah-mudahan semua diangkat dalam seleksi tahun ini,” kata Enny.
Tahun lalu, Kabupaten Cirebon mendapatkan kuota formasi PPPK sebanyak 6.293. Kuota tersebut enam kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ribuan formasi tersebut diperuntukkan untuk guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Untuk formasi guru dibutuhkan sebanyak 3.650, tenaga kesehatan 2.550, dan tenaga teknis 63.* (Haqi)