JAKARTA – Forum Ulama dan Kiai Kampung DKI Jakarta (Ful-Kipung) mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua Ful-Kipung, Zainal Arifin Naim mengatakan, pihaknya siapkan mendukung Ganjar-Mahfud untuk memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.
“Kami akan menggalang masyarakat untuk memenangkan Bapak Haji Ganjar Pranowo dan Prof. Haji Mahfud MD, sebagai presiden dan wakil presiden RI yang ke-8 periode 2024-2029,” ungkapnya dikutip dari ANTARA, Jumat (12/1/2024).
Hal tersebut akan dilakukan dengan memasang spanduk tanpa mengganggu aktivitas warga, serta menyosialisasikan program-program Ganjar-Mahfud yang dinilai bermanfaat bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
“Yang kami lihat bukan untuk kami, tetapi buat rakyat Indonesia, buat kita semua,” kata Zainal.
Menanggapi dukungan tersebut, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, mengapresiasi dan menekankan bahwa kepemimpinan Ganjar-Mahfud akan selalu berpihak pada rakyat kecil atau wong cilik dan kebenaran..
Hasto menjelaskan baik Ganjar maupun Mahfud amat menjunjung tinggi kepemimpinan yang mengajarkan kebaikan, keadilan, dan menjaga kerukunan bangsa sebagaimana diajarkan oleh setiap agama.
Hal itu dibuktikan dengan etika Ganjar saat berinteraksi dengan rakyat secara langsung lewat blusukan ke sejumlah daerah.
“Pak Ganjar kalau blusukan dengan mantap, dengan keterbukaan. Makanya, Pak Ganjar bisa turun langsung, blusukan di rumah rakyat; sementara yang ‘di sana’ blusukannya diwakilkan atau jalannya di atas mobil Alphard,” kata Hasto.
Kemudian, terkait cawapres Mahfud, Hasto menilai sebagai seorang profesor dan pakar hukum, Mahfud juga terus menyebarkan norma dan etika yang baik serta menjadi penegak keadilan bagi rakyat miskin.
Cawapres yang masih menjabat sebagai menko polhukam itu bahkan terang-terangan memberikan dukungan serta perhatian kepada pengurus masjid, guru mengaji, dan pengurus masjid agar mendapat perlindungan serta gaji layak.
“Karena beliau tahu nilai etika, moral, dan kebenaran. Tidak ada bangsa yang besar jika tidak menempatkan etika dan moral di atas yang lainnya,” katanya.*