CIREBON – KAI Daop 3 Cirebon berkomitmen untuk menjaga barang-barang penumpang yang tertinggal di kereta api maupun stasiun.
Vice President Daop 3 Cirebon Mohamad Arie Faturrochman mengatakan, barang-barang penumpang yang tertinggal akan disimpan oleh KAI dengan sistem lost and found.
“Jika tertinggal para penumpang melaporkan langsung kepada petugas yang berjaga maupun langsung menghubungi Contact Center KAI 121 untuk dapat dilakukan upaya selanjutnya bila tak sempat kembali ke stasiun,” katanya, Kamis (21/11/2024).
Dirinya melanjutkan, para petugas selalu mengingatkan penumpangnya, sebagai langkah pencegahan barang bawaan tertinggal di kereta maupun stasiun.
“Kita selalu mengingatkan penumpang melalui petugas announcer jangan sampai ada barang bawaan yang tertinggal dan selalu menjaga barang bawaannya,” lanjutnya.
Setelah pelanggan melakukan pelaporan kehilangan barang, selanjutnya, petugas akan melakukan pencarian barang tersebut.
“Apabila barang tersebut dapat ditemukan saat itu juga, akan langsung dikembalikan kepada pelapor, namun jika barang yang hilang belum bisa ditemukan, akan dilakukan konfirmasi melalui telepon kepada pelapor terkait progres penanganan barang hilang tersebut,” tuturnya.
Ia menjelaskan, barang yang ditemukan tersebut akan diberi label barang temuan, serta diverifikasi dan diinput datanya ke dalam Database Lost and Found yang dimiliki oleh PT KAI.
“Dengan melakukan penginputan barang temuan tersebut ke dalam database Lost and Found, diharapkan dapat mempermudah dalam pencarian barang hilang sesuai dengan ciri maupun spesifikasi barang yang telah dilaporkan oleh para penumpang maupun calon penumpang KA,” jelasnya.
Sepanjang 2024, dari Januari sampai Oktober terdapat 250 barang temuan dengan estimasi nilai barang sebesar Rp 383.203.000.
“Pada tahun 2023 sendiri KAI Daop 3 menemukan 280 barang dan mengamankan barang tersebut dengan estimasi nilai barang sebesar Rp. Rp289.685.000,” ungkap Arie.***(Sakti)