CIREBON- Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo memaparkan sejumlah tantangan pada tahun 2045 mendatang saat mengisi Seminar Nasional pada momen Haul Buntet Pesantren, Selasa (1/7/2023).
“Tahun 2045 itu adalah (genap) 100 tahun, dan apakah di usia tersebut Indonesia berhasil mencapai (tujuan), karena tantangannya banyak, salah satunya adalah bonus demografi itu anak mudanya atau usia produktifnya banyak banget,” jelas Ganjar.
Tak hanya itu, kata Ganjar, teknologi juga akan terus berkembang pesat, sehingga, anak muda mendatang akan menghadapi masa depan yang tidak mudah.
“Teknologi informasi itu berkembang terus, bahkan kalau kita mau bicara banyak pekerjaan yang bisa digantikan komputer,” ujarnya.
Sementara, lanjut Ganjar, hingga hari ini masih terjadi pernikahan dini di masyarakat Indonesia, karena beranggapan pernikahan sebagai solusi ekonomi minim.
“Asumsinya (masyarakat) ketika menikah muda itu maka, suami yang akan menanggung biaya hidup tersebut, lalu beres padahal tidak,” ucap Ganjar.
Mohon maaf, lanjut Ganjar, banyak pernikahan dini itu berujung pada perpisahan. Seharusnya, kata Ganjar, minimal seorang anak itu memiliki bekal terkait teknologi.
“Ada yang pintar menggunakan teknologi (jualan online) dia jualan kemarin, dan omzetnya bisa milliaran jualan dari rumah, dia jadi reseller dengan membuka akun Tiktok, iInstagram live dari rumah,” ungkapnya.
Dari cerita singkat tersebut, Ganjar menyampaikan, bonus demografi mendatang dan teknologi yang pesat, anak muda mesti menjemput bola peluang tersebut.
“Dengan bonus demografi dan bekal seperti ini (teknologi dan ilmu pengetahuan) maka harus dijemput oleh anak-anak muda,” tegasnya.
Artinya, anak-anak muda harus terus belajar atau berusaha mempelajari, serta memahami sebuah teknologi agar bisa maju.***
