Scroll untuk baca artikel
Berita

Di Gereja Mawar Sharon, Kemenag Sampaikan Pesan Cirebon Kota Moderasi Beragama

1225
×

Di Gereja Mawar Sharon, Kemenag Sampaikan Pesan Cirebon Kota Moderasi Beragama

Sebarkan artikel ini
Roadshow penyuluh lintas agama di Geraja Mawar Sharon Cirebon, Selasa (17/10/2023). Dok. Kemenag Kota Cirebon

CIREBON – Penyuluh lintas agama di Kota Cirebon rutin melakukan roadshow tempat ibadat, di Bulan Oktober ini penyuluh mengunjungi Gereja Mawar Sharon Cirebon di Jalan Bahagia Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon, Selasa (17/10/2023).

Mengusung tema “menjaga harmoni, dalam kebhinekaan” kegiatan tersebut dihadiri oleh penyuluh se-Kota Cirebon, pengurus gereja setempat dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Cirebon.

Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Cirebon, Rizky Riyadu Taufiq menyampaikan, kegiatan ini rutin dilakukan, Kemenag mendorong tokoh agama, penyuluh lintas agama untuk mengimplementasikan moderasi beragama dengan langsung bersentuhan ke tempat ibadah masing-masing agama.

“Ini (di Gereja Mawar Sharon) merupakan yang ke empat kalinya, sebelumnya di Vihara Dewi Welas Asih, Geraja Santo Yosep dan Pura,” ungkap Rizky Riyadu.

Ia mengungkapkan, semua perwakilan agama hadir dan pihaknya merespon serta mengapresiasi, karena melalui program seperti ini, moderasi beragama secara langsung maupun tidak langsung sudah melakat pada tokoh-tokoh agama.

“Nanti muaranya pada kerukunan umat beragama di Kota Cirebon,” ucap Rizky.

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Gereja Mawar Sharon Cirebon, Tomas Agus Handoko mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut. “Kami menyambut karena sudah dipercaya sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi roadshow penyuluh,” ucap Tomas.

Ia mengatakan, penyuluh ke gereja ini untuk mempererat toleransi, Cirebon ini beragam dan saling menghargai serta mengasihi.

“Kami rasa ini sebuah value yang harus diperkuat dari Kemenag Kota Cirebon yang telah menginisiasi acara seperti ini,” katanya.

“Kami berharap, ke depannya terus bisa berkelanjutan sehingga Cirebon tetap dikenal seperti namanya Caruban yang artinya campuran, semua suku, ras dan agama dapat hidup berdampingan dan saling bergandengan tangan,” tandasnya.*(Hasan Hidayat)

TiketFest