CIREBON – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) akan mengadakan diskusi publik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang.
Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jawa Barat, dr. Asad mengatakan, diskusi ini akan digelar pada Kamis (25/7/2024) mendatang di Aula Kampus UGJ.
“Diskusi tersebut dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang politik terutama generasi muda, terlebih menjelang Pilkada,” katanya, Selasa (23/7/2024).
Dirinya menilai, pilkada merupakan momentum yang sangat penting untuk menjaring calon pemimpin yang benar-benar memiliki kemampuan yang mumpuni.
“Sehingga bisa membawa perbaikan pembangunan di wilayah yang didudukinya, pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih banyak tindakan yang melanggar undang-undang,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, sudah menjadi pengetahuan publik pilkada terdapat money politics, dan ini harus diluruskan.
“Ini sangat mencederai demokrasi kita, dan ini membahayakan masyarakat, produk yang money politics dapat memunculkan kepala daerah yang berkonotasi negatif,” ungkapnya.
Asad menjelaskan, beban tersebut menjadikan para kepala daerah tidak memiliki gagasan untuk membangun kota.
“Seharusnya para pemimpin menciptakan kesejahteraan, kecerdasan, maupun melindungi hak-hak warga dan menjaga perdamaian itu menjadi kewajiban,” jelasnya.
Diskusi tersebut akan dihadiri oleh beberapa tokoh penting baik di dunia politik maupun para akademisi.
“Outputnya nanti adalah terbentuknya organisasi yang independen yang akan bertugas untuk mengawal demokrasi di Indonesia, setelah pilkada juga lembaga ini akan menjadi controling bagi kepala daerah kedepannya,” tutupnya.***(Sakti)
