CIREBON – Tim kuasa hukum pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, H. Imron dan H. Agus Kurniawan Budiman, membantah keras tuduhan yang dilayangkan oleh Paslon nomor urut 4, Muhammad Luthfi dan Dia Ramayana. Tuduhan tersebut menyebutkan Paslon 02 mengorganisir Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memenangkan kontestasi Pilkada Cirebon 2024.
Dalam keterangannya di Sekretariat Bawaslu Kabupaten Cirebon, Feri Ramadan, S.H., selaku kuasa hukum Paslon 02, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
“Kami membantah dengan tegas bahwa Paslon 02 mengorganisir ratusan ASN untuk mendukung pemenangan kami. Itu hoaks dan fitnah,” ujar Feri, Jum’at (6/12/2024)
Tak hanya membantah, Paslon 02 juga melaporkan balik Paslon 03, Hj. Wahyu Tjiptaningsih dan H. Solihin, serta Paslon 04 atas dugaan pelanggaran lain. Mereka menuding kedua paslon tersebut menggerakkan pendamping desa untuk memobilisasi massa demi mendukung salah satu pasangan calon tertentu.
Menurut Feri, dugaan ini didasarkan pada pengumpulan pendamping desa yang dilakukan pada November lalu.
“Kami menduga hampir seluruh pendamping desa di Kabupaten Cirebon diarahkan untuk mendukung Paslon tertentu. Kami sudah mengumpulkan bukti dan akan menyerahkannya kepada Bawaslu,” tambahnya.
Feri juga menyatakan bahwa laporan ini bukan reaksi spontan terhadap tuduhan Paslon 04, melainkan hasil dari pengamatan dan pengumpulan bukti yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Ia menegaskan laporan ini penting untuk menjaga netralitas perangkat desa dan profesionalitas dalam pelaksanaan Pilkada.
“Kami tidak hanya ingin membantah tuduhan, tetapi juga menunjukkan bahwa kecurangan bukan datang dari kami, melainkan dari pihak lain. Kami percayakan sepenuhnya kepada Bawaslu untuk menindaklanjuti laporan ini sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya.
Laporan ini menambah panas tensi politik menjelang Pilkada Cirebon 2024. Semua pihak kini menunggu hasil investigasi Bawaslu atas berbagai tuduhan dan laporan yang saling dilayangkan oleh para pasangan calon.*** (Didin)
