CIREBON – Sanitasi di Kota Cirebon masih menjadi “pekerjaan rumah” yang harus diperbaiki selain infrastruktur jalan dan juga drainase.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan inventarisasi sanitasi di Kota Cirebon.
“Sudah dilakukan inventaris, terdapat 4 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), 1 IPL, 39 sanimas yang ada di Kota Cirebon untuk saat ini,” katanya, Senin (10/3/2025).
Dirinya melanjutkan, saat ini sedang dalam proses implementasi, termasuk regulasi, mekanisme dan pembiayaannya.
“Karena sanitasi itu bukan hanya berbicara soal air limbah kotor saja, tetapi juga limbah padat, terus juga saluran yang terhubung dengan IPAL,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, terkait saluran limbah yang masuk IPAL sendiri sampai saat ini baru 14 persen.
“Termasuk yang di sanimas itu butuh perbaikan, ini juga sekaligus membahas penanganannya akan dilakukan oleh siapa, bisa jadi membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) maupun kembali lagi ke PDAM untuk penarikan retribusinya,” ungkapnya.
Dari sanitasi tersebut, Agus Mulyadi menilai terdapat nilai pendapatan yang bisa didapatkan oleh Pemkot Cirebon.
“Sebetulnya ada potensi pendapatan disitu, seperti pelabuhan buang air limbahnya kemana, lalu juga hotel-hotel buangnya kemana, kan masuknya ke jalur yang masuknya ke IPAL atau ke permukaan air langsung,” jelasnya.
Saat ini sendiri, Pemerintah Kota Cirebon sedang menjalin kerjasama dengan pemerintah Australia dalam program Sanitation Infrastructure and Institutional Support Program (SIIP).
Program tersebut sendiri bertujuan untuk memperbaiki saluran sanitasi yang ada di Kota Cirebon.***(Sakti)