CIREBON – Pasca menghangatnya kasus dugaan penyelewengan dana nasabah di Perumda BPR Bank Cirebon akui berkurangnya likuiditas.
Pjs Direktur Utama (Dirut) Perumda BPR Bank Cirebon Asep Supriatna mengatakan, memang sempat terjadi rush (kepanikan nasabah) pada bulan Juni sampai dengan awal Juli 2024.
“Tapi memang setelah Pj Walikota memberikan penjelasan terhadap kondisi alhamdulilah kita dipercaya kembali oleh masyarakat Kota Cirebon,” katanya, Jumat (11/10/2024).
Dirinya melanjutkan, Perumda BPR Bank Cirebon sendiri mengalami penurunan likuiditas sebesar 20 persen.
“Tapi memang stagnannya tidak begitu lama, karena kepercayaan masyarakat masih tinggi kepada kami, memang ada kekhawatiran dari masyarakat,” lanjutnya.
Pasca penahanan sendiri jajaran direksi Perumda Bank Cirebon melakukan beberapa evaluasi dan merotasi sejumlah pegawai.
“Staf juga ada yang kita rotasi, karena memang terlalu lama bekerja pada posisi tersebut,” jelasnya.
Asep mengungkapkan, untuk mengawasi juru tagih dilapangan sendiri pihaknya menugaskan satuan pengawas internal.
“Memang kita ada SPI yang turun dua hari sekali ataupun satu minggu sekali yang mengawasi, tapi memang AS sendiri terlalu lihai,” ungkapnya.
Perputaran uang di tabungan anak sekolah (TAS) sendiri ada sekitar Rp 9 sampai dengan Rp 10 miliar.
“Kalau jumlah total keseluruhan nasabah sendiri ada 50 ribu nasabah di BPR Bank Cirebon,” tutupnya.***(Sakti)