CIREBON – Pemanfaatan lahan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Kota Cirebon.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Cirebon M. Arif Kurniawan mengatakan, sebagai penambah RTH sendiri lahan eks TPA Grenjeng dapat dimanfaatkan.
“Eks TPA Grenjeng ini memiliki luas sekitar 5 hektar dan tanahnya dapat dimanfaatkan sebagai RTH dan dapat menambah persentase RTH,” katanya, Sabtu (7/9/2024).
Dirinya melanjutkan, lahan eks TPA Grenjeng ini dapat menjadi paru-paru kota dan juga sebagai daerah resapan air.
“Saya juga titip pesan agar ditanami tanaman keras yang bisa menyerap air atau bahkan menampung air lebih banyak,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, di Kota Cirebon sendiri sumber daya air sendiri sangat kekurangan.
“Untuk dari segi daya dukung lingkungan sendiri untuk sumber daya air sendiri Kota Cirebon sudah sangat kekurangan, makannya sumber air di Kota Cirebon mengambil dari daerah lain,” ungkapnya.
Arif menjelaskan, kalau menggali sumur di Kota Cirebon sendiri memang daya dukung lingkungan untuk sumber daya air sendiri sudah melampaui batas.
“Makannya lahan eks TPA ini sendiri menjadi hal yang penting bagi masyarakat Kota Cirebon, nantinya akan menjadi lahan untuk menanam tanaman hortikultura,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, untuk target Kota Cirebon sendiri harus menyediakan RTH sebanyak 20 persen dari luas kota.
“Jadi kita itu harus sediakan 800 hektar, nah kita sudah ada 400 hektar, dan kalau lahan eks TPA Grenjeng ini dapat dimanfaatkan tentunya akan menjadi 10 persen RTH yang ada di Kota Cirebon,” ungkapnya.
Untuk RTH sendiri tidak terpatok kepada ketersediaan lahan saja, akan tetapi ada ruang terbangun kota juga.
“Misalnya di daerah perkotaan terdapat gedung yang ada roof gardennya, dan ditanami pepohonan yang rindang itu juga masuk RTH,” tutupnya.***(Sakti)
