Scroll untuk baca artikel
BisnisCirebon

BT Batik Trusmi Apresiasi Pengrajin, Ajak Generasi Muda Lestarikan Batik

127
×

BT Batik Trusmi Apresiasi Pengrajin, Ajak Generasi Muda Lestarikan Batik

Sebarkan artikel ini

CIREBON – Bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional, BT Batik Trusmi menggelar acara bertajuk “BT Batik Trusmi untuk Negeri”, Rabu (2/10/2024). 

Acara ini mengusung berbagai kegiatan menarik yang bertujuan untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia sekaligus memperkenalkan keindahan batik kepada generasi muda.

Lebih dari itu, penghargaan khusus untuk pengrajin batik juga diberikan pada momen tersebut. Woeti, yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam menjaga dan mengembangkan motif-motif batik khas Cirebon menerima penghargaan yang diserahkan oleh General Manager BT Batik Trusmi, Andyka Dwi Cahyo. 

Woeti, yang menjadikan membatik sebagai mata pencaharian utamanya, mengungkapkan rasa haru dan kebanggaannya atas apresiasi yang diberikan oleh BT Batik Trusmi.

“Saya sangat senang, terima kasih kepada BT Batik Trusmi atas penghargaan ini. Saat ini membatik saya diteruskan juga kepada anak,” tutur Woeti.

Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Andyka Dwi Cahyo, General Manager BT Batik Trusmi, yang juga memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada para pengrajin yang selama ini berkontribusi besar dalam melestarikan batik Cirebon.

Ekky Kurniasandi, Ketua Pelaksana acara, dalam sambutannya menekankan pentingnya melestarikan batik tidak hanya sebagai simbol budaya pada momen-momen tertentu, tetapi juga sebagai bagian dari keseharian masyarakat.

“Kami berharap melalui acara ini, semangat membatik bisa semakin menyebar. Mari kita gunakan batik bukan hanya di hari istimewa, tetapi juga dalam keseharian kita. Semangat Hari Batik ini harus terus kita jaga agar batik tetap lestari,” ujar Ekky.

Selain penghargaan, acara ini juga diramaikan dengan penampilan dari mahasiswa ITB Cirebon yang menampilkan kesenian tari tradisional dan pembagian hadiah.

Tak ketinggalan penyampaian kesan pesan juga mengisi peringatan hari batik tersebut. Mahasiswa UMC, Lola mengungkapkan pengalamannya turut serta dalam sesi membatik bersama.

“Rasanya baru tahu kalau membatik itu sangat memerlukan ketelitian tinggi. Sekarang saya paham kenapa harga batik mahal, karena prosesnya memang sangat rumit dan memerlukan dedikasi. Saya jadi lebih menghargai para pengrajin batik,” ungkapnya.***

TiketFest