CIREBON – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cirebon mengungkapkan faktor stres bekerja menjadi penyebab seringnya bullying pada profesi dokter.
Ketua IDI Kota Cirebon M. Edial Sanif mengatakan, senioritas itu bukan berarti lebih dari segala-galanya.
“Senioritas itu harus lebih dominan, artinya dominan dalam hal ilmu, dan juga dominan lebih bersikap bijak dan arif,” katanya, Senin (26/8/2024).
Dirinya melanjutkan, sering sekali senioritas muncul pada jenjang pendidikan spesialis, dibandingkan dengan di kampus maupun koas.
“Tapi memang tidak spesialis yang senior mendidik yang junior, memang pada pendidikan spesialis jelas ketara senioritasnya, yang jelas senior itu kelebihannya lebih dahulu terjun saja,” lanjutnya.
Ia menegaskan, senioritas sendiri bukan berarti menginjak juniornya akan tetapi harus mendidik adik-adiknya ke arah yang benar.
“Senioritas sendiri hanya lebih dahulu terjun saja, mungkin tingkat kepintaran dengan juniornya sama dan lainnya juga sama,” jelasnya.
Edial mengungkapkan, setiap dokter yang menempuh pendidikan pasti diawal sudah menjalani psikotes terlebih dahulu.
“Setelah melakukan psikotes berselang beberapa waktu tentunya orang tersebut banyak mengalami tekanan dan juga stres, stres inilah yang kemudian membuat orang tersinggung dan terjadilah aksi bullying tersebut kepada juniornya,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, tingkat stres tertinggi dokter adalah pada saat ditingkat pendidikan, tekanannya luar biasa, stres tersebut kemudian menumpuk sampai dengan dia menjadi dokter.
“Setiap masing-masing lembaga pendidikan sendiri harus memiliki badan konseling dengan tujuan mengurangi tingkat stres tersebut, bisa dia sendiri yang melakukan konseling atau temannya yang melaporkan bahwa dia mengalami masalah,” jelasnya.*(Sakti)