CIREBON – Warga RW 01 Pesisir Selatan Kota Cirebon memprotes adanya stockpile batu bara yang saat ini masih beroperasi.
Ketua RW 01 Pesisir Selatan, Moh. Sugiarto mengatakan, stockpile milik PT TJSE tersebut sudah habis kontrak pada tanggal 24 April 2024 lalu.
“Karena memang waktu itu ada kesepakatan hanya lewat saja batu bara tersebut tidak ada stockpile, kesepakatan tersebut sampai dengan tanggal 24 April saja kemudian tidak boleh beroperasi lagi,” katanya, Jumat (31/5/2024).
Sementara, lanjutnya, stockpile tersebut sampai saat ini masih beroperasi, sehingga hal itu mengganggu kesehatan dari masyarakat.
“Jujur saja saat ini sendiri angin sudah mulai kencang, abu dari batubara sendiri pasti kearah sini dan bisa mengganggu kesehatan terutama anak-anak,” lanjutnya.
Ia menuturkan, warga sendiri sudah berkirim surat kepada pihak dan dinas terkait untuk segera menutup stockpile tersebut.
“Kita juga memberikan tenggat waktu kepada mereka sampai dengan tanggal 6 dan 7 Juni 2024 untuk segera merespon surat tersebut,” tuturnya.
Sugiarto menjelaskan, jika tak kunjung direspon pihaknya akan menggelar aksi demonstrasi di Pelabuhan Cirebon.
“Karena memang posisi stockpile tersebut sangat dekat, hanya kurang lebih 200 meter saja, kalau musim angin sendiri warga sampai menutup semua jendela dengan plastik agar abu dari batubara tidak masuk,” jelasnya.
Berdasarkan jurnal dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, stockpile batubara tersebut mengandung berbagai macam zat kimia yang membahayakan kesehatan paru-paru.*** (Sakti)