CIREBON – Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Indonesia mengunjungi Institute of Molecular Bioscience (IMB) dan Mahidol University, Thailand, beberapa waktu yang lalu.
Agenda tersebut sebagai upaya memperkuat kemitraan dan akademi antara UGJ dan Mahidol University.
Rektor UGJ Cirebon, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faqih, S.P., M.M.,IPU.,CIRR. mengatakan, kunjungan tersebut sebagai upaya dalam mewujudkan visi Universitas Swadaya Gunung Jati untuk menjadi perguruan tinggi riset unggulan berbasis kearifan lokal menuju tataran global tahun 2034.
“Kunjungan kami ke IMB memiliki beberapa tujuan utama, antara lain, memperkuat kemitraan akademik dan penelitian. Kami ingin bekerja sama, antara UGJ dan IMB, Universitas Mahidol, dalam penelitian penelitian di berbagai bidang seperti biosains molekuler, bioteknologi, dan ilmu pengetahuan,” ujar Rektor, Selasa (1/10/2024).
Melalui berbagi pengetahuan dan sumber daya, lanjut Rektor, semua pihak dapat mencapai hasil yang lebih besar hasil yang lebih besar dan memecahkan masalah-masalah penting di bidang kesehatan dan lingkungan.
“Kami harap hal ini, bisa menjadi sarana untuk mewujudkan visi fakultas kedokteran universitas swadaya gunung jati yaitu terwujdnya program studi sarjana kedokteran dan program studi profesi dokter yang unggul di bidang Pendidikan kedokteran berbasis masyarakat,” ungkapnya.
Tujuan berikutnya, kata Rektor, UGJ berupaya memperluas program pertukaran mahasiswa dan fakultas.
Menurutnya, internasional sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mahasiswa dan fakultas UGJ dan Mahidol Mahasiswa dan fakultas di Universitas Mahidol.
“Melalui kemitraan ini, kami berharap dapat menciptakan kesempatan berharga untuk pertukaran mahasiswa, pengawasan penelitian bersama, dan mobilitas dosen,” ungkapnya.
“Pertukaran ini akan memperluas wawasan akademis dan budaya dari komunitas kami dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam di antara institusi kami, dengan demikian, diharapkan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pertukaran pelajar ini lebih siap menghadapi berbagai tantangan kesehatan masyarakat dan lebih mampu memberikan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” imbuh Rektor.
Tujuan lainnya, ditambahkan Rektor, UGJ dengan universitas tersebutengembangkan Inisiatif dan program bersama.
“Kami sangat antusias untuk mengeksplorasi kemungkinan program gelar bersama, penelitian kolaboratif penelitian kolaboratif, dan pusat inovasi. Inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan akademik dari kedua institusi kami, tetapi juga memposisikan kami sebagai pemimpin dalam biosains molekuler dan bioteknologi di kawasan Asia Tenggara,” katanya.
“Akhirnya, kami memiliki harapan yang tinggi untuk kolaborasi ini. Kami percaya bahwa Nota Kesepahaman ini adalah hanyalah awal dari sebuah kemitraan yang panjang dan sukses. Kami berharap untuk bekerja sama untuk menciptakan penelitian, program akademik, dan proyek-proyek baru yang yang dapat memberikan manfaat bagi komunitas dan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.***