CIREBON – Jelang peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar menggelar tradisi siraman panjang dan buka bekasem atau pekasam, ikan yang diasinkan atau diasamkan, Jumat (22/9/2023).
Siraman tersebut merupakan rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar Keraton Kasepuhan.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan (PR Gumelar Suryadiningrat menjelaskan, hari ini Keraton Kasepuhan menggelar siraman piring-piring peninggalan Wali Songo. “Piring-piring itu kita cuci, yang nanti akan dikeluarkan dalam acara Panjang Jimat,” katanya.
Dijelaskannya, total benda pusaka yang dicuci saat tradisi siraman panjang, di antaranya tujuh piring wali, piring pengiring, dua guci, dan dua gelas. Piring pusaka ini memiliki motif kaligrafi berlafaz Allah. Selama proses pencucian benda peninggalan wali sanga itu, abdi dalem dan keluarga keraton melantunkan salawat nabi.
Menurutnya, prosesi ritual siraman panjang merefleksikan kondisi yang suci saat merayakan maulid. “Jadi setiap orang yang ingin beribadah dan melaksanakan sesuatu itu harus bersuci dulu. Mengawali peringatan nabi, kita harus bersuci dulu,” ucap Patih.
Usai ritual siraman panjang, masyarakat dari berbagai daerah yang menyaksikan ritual tersebut langsung menyerbu air, yang digunakan untuk mencuci piring pusaka. Mereka saling dorong berebut air.
“Saya datang dari Cirebon Timur, setiap tahun ke menghadiri ritual ini, mengambil air untuk di rumah bisa untuk bersih-bersih termasuk mandi, saya bersama suami dan anak ke sini,” ucap salahseorang warga yang mengambil air siraman panjang, Erah (42). *