CIREBON – Ritual Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Cirebon berjalan khidmat dan diikuti oleh ratusan masyarakat.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat mengatakan, ritual tersebut dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ke 1446H.
“Alhamdulillah tahun ini dapat melaksanakan tradisi panjang jimat untuk memperingati maulid nabi Muhammad SAW,” katanya, Senin (16/9/2024).
Dirinya melanjutkan, panjang jimat sendiri berartikan panjang berarti diperingati sepanjang masa, dan jimat artinya siji sing dirumat yaitu dua kalimat syahadat.
“Dalam ritual ini kita menyaksikan simbol-simbol kelahiran anak manusia itu dari hari Senin sampai dengan hari Minggu,” lanjutnya.
Ia menuturkan, beberapa simbol yang ditampilkan sendiri adalah kembang goyang, dan toyo serba.
“Untuk kembang goyang sendiri menyimbolkan ari-ari, dan toyo serba melambangkan ari-ari dan ada juga simbol lilin yang menyimbolkan nabi Muhammad lahir pada malam hari,” tuturnya.
Goemelar menjelaskan, tradisi panjang jimat sendiri dilakukan secara turun temurun yang diperingati di Keraton Kasepuhan.
“Jadi memang sudah dilakukan secara turun menurun dan dilestarikan sampai saat ini, dan merayakan kelahiran pemimpin kita,” jelasnya.***(Sakti)