Scroll untuk baca artikel
BisnisBerita

Ketua Apindo, Asep Sholeh : Ada Mafia Tanah Pertumbuhan Investasi di Kabupaten Cirebon Terhambat

348
×

Ketua Apindo, Asep Sholeh : Ada Mafia Tanah Pertumbuhan Investasi di Kabupaten Cirebon Terhambat

Sebarkan artikel ini

CIREBON – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Cirebon menyebut investasi di Kabupaten Cirebon terhambat karena diduga adanya mafia tanah yang bermain, sehingga para investor lebih memilih daerah tetangga untuk menanam investasinya. Hal tersebut diungkapkan Ketua Apindo Kabupaten Cirebon, Ir. Asep Sholeh Fakhrul Insan. 

“Kami Apindo Kabupaten Cirebon, sangat resah terhadap mafia tanah yang saat ini banyak berkeliaran di Kabupaten Cirebon,” ungkap Asep, Rabu (5/6/2024). 

Tentul hal ini, kata Asep, dapat menghambat pertumbuhan investasi di Kabupaten Cirebon. Menurutnya, ulah mafia tanah ini membuat rugi petani (pemilik tanah) dan investor. 

“Pemilik lahan hanya diberi tanda jadi atau down payment (uang muka) saja, diikat dengan perjanjian jual beli. Kemudian mafia ini sudah merasa memiliki, sehingga investor sulit mendapatkan tanah langsung dari pemiliknya,” jelas Asep. 

Ketika tanah sudah dimiliki lewat jual beli yang baru membayar uang muka itu, lanjut Asep, harganya sudah melambung tinggi. 

“Itu (harga tinggi) membuat investor enggan berinvestasi di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya. 

“Investor ini lari ke daerah lain, contohnya ke Brebes dan Majalengka. Tentu ini sangat merugikan Kabupaten Cirebon,” ujar Asep. 

Apindo merasa resah dengan keadaan tersebut. Sehingga, pihaknya sulit mengajak investor datang ke Kabupaten Cirebon untuk berinvestasi, baik perusahaan yang padat modal maupun padat karya. 

“Mereka (investor) membeli tanah di Kabupaten Cirebon sudah terganggu dengan mafia,” katanya.

Pihaknya berharap, pemerintah tingkat desa, kecamatan maupun daerah termasuk penegak hukum untuk bertindak tegas kepada mafia mafia tanah itu. 

“Keluhan ke Apindo sudah banyak, terutama di Cirebon wilayah Timur,” ungkapnya.***

TiketFest