Scroll untuk baca artikel
BeritaCirebon

Klenteng Hok Keng Tong Lakukan Tradisi Bersih-bersih Jelang Imlek

172
×

Klenteng Hok Keng Tong Lakukan Tradisi Bersih-bersih Jelang Imlek

Sebarkan artikel ini
Kegiatan bersih-bersih di Klenteng Hok Keng Tong jelang Imlek, Kamis (8/2/2024). Foto: Dialog/Sarrah

CIREBON– Klenteng Hok Keng Tong atau biasa dikenal Klenteng Pasar Kue Plered menjelang perayaan Tahun Baru Cina atau imlek 2024 melakukan tradisi bersih-bersih klenteng.

Jatuh pada 10 Februari 2024, tradisi tersebut tidak ada bedanya dengan penyambutan perayaan hari besar umat lainnya yakni membersihkan secara keseluruhan bagian rumah ibadah.

Pada tahun 2575 Kongzili ini tetap dilakukan tradisi bersih-bersih yang dimulai dari bagian terkecil yakni meja sembahyang, tungku perapian, pengecatan ulang sejumlah ornamen, hingga rehabilitasi bagian langit-langit klenteng.

Pengurus Klenteng Hok Keng Tong dan Vihara Dharma Sukha, Kusnadi mengatakan, tradisi bersih-bersih bukan sekadar untuk membuat nyaman umat yang sembahyang melainkan bentuk hormat dan rasa syukur kepada dewa dan dewi yang selama setahun penuh memberikan keberkahan.

“Sebagai rasa syukur dan terima kasih dan menyambut tahun baru,” katanya, Kamis (8/2/2024).

Tradisi bersih-bersih sebelum imlek atau Cap Go Meh, umumnya dilakukan 10 hari sebelumnya yang termasuk ritual pemandian patung yang disebut Cap Ji Gwee Ji Shi.

“Kalau 10 hari sebelumnya itu maksudnya secara bertahap selama 10 hari termasuk yang hari ini itu masih (bersih-berish) cuma tinggal rapihin,” ucapnya.

Pada momen ini para pengurus klenteng melakukan ritual pengantaran dewa-dewi ke langit dengan sejumlah persembahan pada pukul 12 malam.

“Biasanya malam jam 12 masuk pas hari H Cap Go Meh ada ritual pengantaran kongcho dan makco ke langit,” ujarnya

Patung dewa dan dewi atau biasa disebut Kongco dan Makco ini kemudian dimandikan dengan air kembang hingga bersih untuk kemudian dipakaikan jubah dan kalung yang terbuat dari kembang.

“Tapi, sebelum dimandikan itu kita minta izin dulu,” ujarnya.

Bukan hanya pemandian, dilakukan pula persiapan altar mulai dari pergantian dupa dan lainnya.

Adapun jumlah altar atau meja sembahyang yang dipersiapkan sesuai dengan jumlah dewa-dewi pada klenteng yakni terdapat 6 altar, di antaranya altar utama Dewa Fuk De Ming Wang, kemudian terdapat altar Kwan She Im Phosat atau Kwan Im yang mewakili buddha, dan beberapa altar lainnya termasuk altar pada vihara buddha aliran budhayana.

“Dewanya 5 altar, Dewa tikong alama semesta, Kongcho sam kwan tay tee yang dituakan yang luhur, Disudut altar utama adaKongcho dewa rezeki, Makcho Dewi kwan im semua disiapkan menjelang Cap Go Meh,” tutupnya.***(Sarrah)

TiketFest