CIREBON – Berdasarkan data tahun 2023 lahan sawah yang ada di Kota Cirebon mengalami penyusutan, saat ini hanya 117 hektar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Elmi Masruroh mengatakan, 117 hektare tersebut terbagi di 3 kecamatan, yaitu Harjamukti, Lemahwungkuk, dan Kesambi.
“Untuk di Kota Cirebon sendiri luasan 117 hektare tersebut sangat kecil, kalah dibandingkan dengan Kabupaten Cirebon sendiri hanya satu desa,” katanya, Jumat (9/8/2024).
Dirinya melanjutkan, penyusutan lahan pertanian tersebut dikarenakan banyak pemilik lahan yang menjual tanahnya ke developer perumahan maupun lainnya.
“Memang penyusutan tidak setiap tahunnya mengalami, masih banyak lahan yang dipakai untuk sawah, tapi kalau menyusut langsung puluhan hektare,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, memang untuk lahan LSD dapat dialih fungsikan menjadi objek yang lainnya berbeda dengan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) atau lahan pertanian abadi.
“Kalau LP2B sendiri memang sengaja dibeli oleh pemerintah kota dan peruntukannya untuk pertanian tidak boleh dialih fungsikan,” ungkapnya.
Elmi menuturkan, untuk lahan pertanian abadi sendiri di Kota Cirebon hanya 3 hektar di daerah Argasunya.
“Kalau untuk LSD sendiri hanya ada 2,6 hektar memang sudah tercatat di BPN tidak boleh dialih fungsikan, tapi memang tidak menutup dialih fungsikan tapi harus minta surat persetujuan dari kementerian,” tutupnya.***(Sakti)