JAKARTA – Calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menepis isu politik identitas yang melekat pada Calon Presiden Anies Baswedan.
Cak Imin mengatakan, Anies adalah sosok yang memiliki toleransi tinggi karena merangkul masyarakat minoritas dan menjunjung kebhinekaan ketika masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Saya bersyukur bertemu teman-teman komunitas Tionghoa, Katolik, Kristen, Budha, semua agama ada di sini Konghucu mereka semua memberi testimoni kepada saya bahwa mas Anies sebagai gubernur telah membuktikan dia bersikap adil,” kata Cak Imin dilansir dari ANTARA, Kamis (30/11/2023).
Ia juga mengungkit rekam jejak Anies yang membangun banyak tempat ibadah selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Misalnya gereja yang dibangun banyak selama gubernur, terbanyak tempat ibadah lainnya, izin wihara (Dharma Bakti) mas Anies yang keluarkan kemudian beberapa gereja yang puluhan tahun tidak dikeluarkan izinnya, dikeluarkan izinnya oleh mas Anies,” tambahnya.
Cak Imin juga berjanji bila pasangan AMIN terpilih, maka pemerintahnya akan memfasilitasi dialog-dialog lintas-iman dan menghapus aturan yang dapat menimbulkan diskriminasi.
“Banyak sekali yang paling pokok memberikan peluang semua agama tumbuh dengan baik kemudian mendorong agama sebagai insipirasi dan motivasi bagi bangsa ini dengan cara apa? Pemerintah fasilitasi dialog-dialog lintas-iman, kedua menghapus seluruh aturan yanh memungkinkan adanya diskriminasi, ketiga tentu perhatian pemerintah kepada seluruh penjaga, tokoh agama, tokoh masyarakat untuk mendapat penghormatan dan penghargaan dari negara,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya ke Chinatown, Cak Imin melepas sebanyak 99 burung gereja sebagai tradisi kepercayaan orang Tionghoa yakni Fang Sheng atau ‘buang sial’. Dia menjelaskan hal ini sekaligus menjaga tradisi etnis Tionghoa.
“Dan yang berikutnya, saya juga melepas burung tadi 99 burung sebagai doa AMIN menang. Istilahnya Fang Sheng. Saya juga titip ke Daniel (Wasekjend DPP PKB) untuk beli kura-kura nanti ditulisi nama saya dilepas di laut, ini tradisi-tradisi Tionghoa yang akan kita jaga” pungkasnya.
Diketahui, KPU telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.*