CIREBON– Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) tengah berduka, karena Ade Irawan seorang PMI Korea Selatan (Korsel) asal Desa Sindangmekar (Perbatasan Desa Karangwang-Depok), Blok Penggulaan, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, diketahui tewas diduga dianiaya pada Minggu 28 April 2024.
Kepada dialogindonesia.com, kakak Ade Irawan, Nurhasanah, mengaku, sangat kehilangan adik tercinta. Menurutnya, Ade dikenal pekerja keras suka menolong (peduli) terhadap keluarga, saudara, dan teman-temannya.
Nurhasanah tidak menyangka akan kehilangan Ade Irawan secepat itu. Apalagi diketahui sang Ayah baru meninggal genap 1 tahun lalu.
“Iwan (sapaan akrab Ade Irawan) itu anak yatim piatu, ditinggal ibu sejak SMA, terus bapak baru meninggal setahun lalu. Makanya kami tidak nyangka, apalagi sudah mau jalan 10 tahun tidak ketemu,” tutur Nurhasanah sesekali menangis saat mengenang Ade.
Saat ini, diketahui pihak keluarga Iwan alias Ade Irawan sudah menjalani doa bersama atas meninggalnya Iwan.
“Keluarga di sini setelah dengar kabar itu langsung tahlil. Siang hari ada doa bersama mengaji bersama dengan para hafidz orang sini,” ungkapnya.
Iwan, kata Nurhasanah, di mata keluarga merupakan sosok pekerja keras, tidak mudah menyerah, rajin ibadah dan suka menolong terhadap sesama.
Ade Irawan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Ade Irawan kelahiran Cirebon 24 Juni 1993 ini, kerap menolong teman dan kerabatnya, baik dikampung halaman maupun di Korea Selatan.
“Dia itu suka nolong, disini kalau ada yang kesusahan hubunginnya Ade, nelpon Ade meski Ade lagi di Korea. Dan tanpa basa-basi dia langsung nolong, entah itu memberi pinjaman uang atau apapun,” tutur wanita yang akrab disapa Ang Nana ini.
Nurhasanah juga menyampaikan Ade Irawan ini merupakan sosok yang bertanggungjawab dan tidak pernah merepotkan keluarga. Saat hendak menjadi PMI di Korsel, Ade sempat bekerja di perusahaan otomotif di Indoesia selama 1.5 tahun. Hasil dari bekerja di perusahaan tersebut, ia pakai untuk belajar bahasa Korea dan biaya menjadi PMI di Korsel.
“Iwan itu mandiri banget, gak pernah ngerepotin. Kerja di Yamaha disini milih resign padahal kontraknya diperpanjang, katanya punya tabungan mau merantau di korea saja,”ujarnya.
Nurhasanah juga membenarkan, tahun depan Iwan rencana akan pulang ke Indonesia karena ingin menjadi wali nikah adiknya. “Rencananya tahun depan mau balik, mau jadi wali nikah,”ungkapnya.
Tak hanya itu, para kerabat PMI Korsel dan mantan PMI juga silih berganti takziah dikediaman Ade Irawan.
“Barusan ada yang ngelayat orangtua temannya Ade Irawan di Korea. Katanya nitip salam, dan doa untuk keluarga Iwan di sini. Kami dari pihak keluarga mohon dimaafkan kesalahan Iwan, diampuni dosa-dosanya, amal kebaikannya diterima,”lanjut Nurhasanah.
Nurahasanah juga berpesan agar teman-teman Ade Irawan bisa memaafkan segala kesalahan Adik tercintanya itu. Meski pihak keluarga sudah ikhlas dan merelakan, namun pihaknya juga menuntut rasa keadilan, agar pelaku pembunuhan Ade diproses dan dihukum seadil-adilnya.***(via).