CIREBON – Kepadatan arys lalu lintas dikarenakan faktor perjalanan kereta api menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Cirebon.
Salah satu cara untuk mengurai kemacetan tersebut di antaranya pembuatan elevated track atau pembuatan fly over.
Wali Kota Cirebon Effendi Edo mengatakan, Kota Cirebon sendiri memiliki sebelas perlintasan kereta api sebidang, dan hal tersebut yang menjadi penyebab kemacetan yang cukup panjang disamping volume kendaraan yang sudah meningkat.
“Jadi dikarenakan macet yang disebabkan oleh perlintasan kereta tersebut, yang paling cocok sebetulnya elevated track untuk mengurai kemacetan,” katanya, Minggu (21/9/2025).
Namun, pembangunan elevated track tersebut terkendala dikarenakan biaya yang sangat besar.
Berdasarkan hasil peninjauan dengan Kementerian Perhubungan, satu kilometer elevated track membutuhkan anggaran sekitar Rp1,2 triliun. Sementara elevated track sendiri yang ada di Kota Cirebon membutuhkan panjang sekitar 20 kilometer.
“Jadi kalau kita hitung dengan kemampuan anggaran untuk elevated track tidak mungkin dilakukan pada beberapa tahun kedepan, jadi solusinya yaitu kita membuat fly over,” ungkapnya.
Selain itu, pembangunan elevated track sendiri harus memikirkan pembangunan stasiun yang memadai jika kereta api pindah ke atas.
Untuk pembangunan fly over tahap pertama sendiri, akan di bangun di Jalan Slamet Riyadi, dan di Jalan Kesambi.
Flyover di Jalan Slamet Riyadi akan dibangun sepanjang 500 meter, dan akan dibangun pada tahun 2026 mendatang.
Pembangunan fly over tersebut, akan menggunakan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sudah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Jawa Barat.
“Kemarin pak gubernur sudah setuju, jadi insyaallah tahun depan akan ada dua fly over yang dibangun di Kota Cirebon menggunakan anggaran pemerintah provinsi dan kementerian,” paparnya.
Sementara itu, Manager Humas Daop 3 Cirebon Muhibuddin mengatakan, untuk traffic kereta api di Daop 3 Cirebon sendiri terdapat 140 perjalanan kereta api penumpang, dan 25 perjalanan kereta api barang.
“Jadi di kita itu headway-nya kalau di pukul rata-rata 8 menit sekali pasti ada kereta api, dari total 140 perjalanan kereta api penumpang dan kurang lebih 25 kereta api barang itu sudah sangat padat sekali,” tuturnya.
Memang, pembangunan elevated track sendiri akan menyelesaikan persoalan kemacetan di 11 perlintasan sebidang di Kota Cirebon.***(Sakti)











