Scroll untuk baca artikel
BeritaCirebon

Kemenag Kabupaten Cirebon Imbau Umat Muslim Cek Arah Kiblat, Begini Caranya

210
×

Kemenag Kabupaten Cirebon Imbau Umat Muslim Cek Arah Kiblat, Begini Caranya

Sebarkan artikel ini

CIREBON- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon menyampaikan ada peristiwa matahari di atas Ka’bah.

Fenomena itu disebut juga sebagai Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat yang bakal kembali terjadi di tahun ini.

Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag Kabupaten Cirebon telah mengimbau umat muslim untuk mengecek arah kiblat pada Senin, 27 Mei 2024 dan Selasa, 28 Mei 2024.

“Rashdul Kiblat/Istiwa A’zam adalah fenomena di mana matahari berada tepat di atas Ka’bah, sehingga semua bayangan dari benda yang tegak lurus akan menghadap ke kiblat,”ujar Kasi Bimas Kabupaten Cirebon Moh Izzuddin kepada dialogindonesia.com, Senin (27/5/2024).

Masyarakat, ujarnya, hendaknya mengecek arah kiblat di rumah, kantor, fasilitas umum, tempat usaha, dan tempat lain yang sering digunakan untuk ibadah.

“Guna memastikan bahwa arah kiblat yang kita gunakan selama ini sudah tepat dan benar,”katanya.

Menurutnya, dalam melakukan pengecekan arah kiblat, beberapa hal perlu diperhatikan. Benda patokan harus tegak lurus dengan permukaan bumi atau bisa menggunakan bandul.

“Permukaan dasar harus datar dan rata, serta sesuaikan jam acuan dengan BMKG, RRI, atau Telkom,”jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kesesuaian waktu pengecekan dengan waktu Rashdul Kiblat, yaitu pukul 16.18 WIB.

“Dengan kegiatan hari sejuta kiblat Kemenag mengajak masyarakat untuk mengupload foto pengukuran arah kiblat ke Instagram dan mention akun @harisejutakiblat serta menggunakan hastag #harisejutakiblat dan #bimasialm. Dan ada hadiahnya lho,”tuturnya

Kegiatan Hari Sejuta Kiblat dapat diikuti oleh berbagai kalangan seperti Penyuluh Agama, Santri Pondok Pesantren, Siswa Madrasah, Mahasiswa Perguruan Tinggi, Anggota Majelis Taklim, Aktivis Ormas Islam, Takmir Masjid, PNS, Buruh/Karyawan Swasta, Pedagang/Pelaku Usaha, Petani/Nelayan, pengelola fasilitas umum serta masyarakat umum lainnya.

Pihaknya berharap kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat untuk memastikan arah kiblat yang benar, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keakuratan arah kiblat dalam beribadah.

Arah kiblat dapat ditentukan dengan bantuan benda tegak ketika terjadi fenomena matahari berada di atas Kakbah atau Rashdul Qiblah. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, dengan mencari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari.
2. Gunakan benda atau tongkat yang lurus, bisa juga menggunakan benang berbandul.
3. Siapkan jam yang telah dikalibrasikan atau dicocokkan dengan waktu BMKG.
4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul.
5. Tunggu hingga waktu rashdul qiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut.
6. Tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul.
7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

Itu dia cara mudah mengecek dan menentukan arah kiblat. Semoga bermanfaat! 

Sementara itu, DKM Masjid Agung Sumber, Mushofa mengapresiasi kegiatan tersebut. 

Dikatakannya, untuk menjalankan ibadah sholat wajib ini umat muslim juga harus memperhatikan rukun serta syarat sah sholat.

Hal ini dilakukan agar sholat yang diamalkan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Salah satu dari syarat sah sholat yakni menghadap sholat.

“Namun dalam kondisi tertentu, terkadang umat muslim kesulitan menemukan posisi atau arah kiblat. Untuk mengetahuinya, biasanya mereka mencari tahu dengan menggunakan aplikasi tambahan. Makanya perlu juga dilakukan pengukuran kembali arah kiblat yang tepat dan benar,” pungkasnya.***(via)

TiketFest