CIREBON – Minat masyarakat terhadap moda transportasi kereta api saat ini sangat besar terutama di Daop 3 Cirebon.
Manager Humas Daop 3 Cirebon Rokhmad Makin Zainul mengatakan, dari data yang ada selama 5 tahun mendatang memang dinamis.
“Untuk penurunan sendiri pernah terjadi pada tahun 2020 dan juga 2021, itu dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang terjadi dan memang ada aturan dari pemerintah,” katanya, Jumat (21/6/2024).
Dirinya melanjutkan, memang paling tinggi penumpang pada tahun 2019 terdapat lebih dari 2,2 juta orang yang menggunakan transportasi kereta api di wilayah daop 3 Cirebon.
“Untuk tahun 2020 awal pandemi menjadi 600 ribu, lalu tahun 2021 masih sama penurunan menjadi 300 ribu penumpang,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, setelah tahun 2022 setelah dalam pemulihan pada tahun 2023 kembali mengalami peningkatan.
“Untuk tahun 2022 sendiri sudah mencapai lebih dari 1 juta penumpang, tahun 2023 sendiri lebih dari 1,5 juta penumpang,” ungkapnya.
Rokhmad menjelaskan, untuk tahun 2024 sendiri memang datanya belum ada, namun dari keseharian di lapangan, memang volume penumpang kembali ada peningkatan.
“Perbaikan fasilitas maupun layanan terus dilakukan oleh KAI, ada penyediaan rangkaian baru dan juga pembaruan kereta, selain itu ada juga perbaikan fasilitas yang ada di stasiun di Daop 3 Cirebon,” jelasnya.
Tingginya minat kereta api sendiri dikarenakan faktor ketepatan waktu maupun kenyamanan dari fasilitas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2024 jumlah penumpang kereta api di Indonesia mencapai 34,8 juta orang.
Hal tersebut lebih tinggi dari moda transportasi lainnya, seperti pesawat yang hanya memperoleh 5,9 juta orang untuk penerbangan domestik, dan 1,5 juta orang untuk penerbangan internasional.
Sementara itu untuk moda transportasi kapal laut berhasil menarik penumpang sebanyak 2,1 juta orang.***(Sakti)