CIREBON – Paguyuban Rumah Potong Hewan (RPH) Batembat Cirebon memutuskan untuk menaikan harga daging sapi dari penjagalan pada hari ini Jumat (21/3/2025).
Ketua Paguyuban RPH Batembat, Khotib mengatakan, kenaikan tersebut dikarenakan biaya operasional terutama pembelian sapi impor asal Australia terus meningkat.
“Untuk biaya beli sapi hampir setiap hari naik Rp500 ribu, saat ini harganya mencapai Rp150 juta pertiga ton, kenaikan tersebut diprediksi sampai dengan H-3 lebaran,” katanya, Jumat (21/3/2025).
Dirinya melanjutkan, pihaknya akan menjual harga daging sapi senilai Rp125 ribu perkilogram namun harga tersebut merupakan harga grosir.
“Untuk harga grosirnya kita naikkan dari Rp120 ribu ke Rp125 ribu, namun untuk harga dipasar yang sampai ke konsumen bisa sampai Rp140 ribu sampai dengan Rp180 ribu perkilogram,” jelasnya.
Ia menuturkan, kenaikkan ini sesuai dengan kesepakatan anggota paguyuban yang sebelumnya sudah dimusyawarahkan.
“Bahkan H-2 sendiri kalau harga sapi naik terus pihaknya juga akan menaikkan harganya sampai batas Rp140 ribu untuk harga grosir perkilogramnya,” tuturnya.
Khotib menuturkan, kenaikkan tersebut juga didasari oleh berkurangnya minat beli masyarakat terhadap jeroan, tulang klatak, kulit sapi maupun lemak sapi.
“Harga kulit sapi saja tadinya Rp20 ribu saat ini harganya cuma Rp6 ribu, lemak, item-item lain juga tidak laku, untuk menutupi itu kita memutuskan untuk menaikkan harga daging,” tuturnya.
Kenaikkan harga satu ekor sapi dari peternakan sapi tersebut sudah dimulai sejak sebelum bulan ramadhan.
“Untuk menurunkan harga ini, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk ada penimbangan hewan di kota maupun kabupaten Cirebon, tidak apa-apa kita bayar retribusi juga,” jelasnya.***(Sakti)