Scroll untuk baca artikel
Hiburan

Perjalanan Cinta Sang Penulis di “Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film”

529
×

Perjalanan Cinta Sang Penulis di “Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film”

Sebarkan artikel ini
Potongan adegan dari film "JESEDEF". (ANTARA/HO-Imajinari)

JAKARTA – Sutradara Yandy Laurens menghadirkan kisah cinta yang unik dalam film terbarunya, “Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film” atau “JESEDEF,” yang dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 30 November 2023.

Film bergenre drama romantis ini mengisahkan perjalanan cinta seorang penulis naskah drama, Bagus Rahmat (Ringgo Agus Rahmat). Bagus, yang terkenal sebagai penulis cerita film adaptasi, mendapatkan kesempatan untuk menulis film orisinalnya sendiri dan berusaha mencari inspirasi cerita menarik.

Dilansir dari ANTARA, Minggu (26/11/23) dalam perjalanannya, Bagus secara tak terduga bertemu dengan teman SMA dan cinta pertamanya, Hana (Nirina Zubir). Pertemuan ini menciptakan debaran baru dalam hidup Bagus. Melalui berbagai percakapan, Bagus dan Hana berbagi kisah hidup mereka, termasuk pengalaman Hana yang kehilangan suaminya empat bulan yang lalu.

Bagus pun semakin terlibat dalam kehidupan Hana, baik untuk mendekatinya maupun sebagai bahan inspirasi untuk naskah filmnya. Namun, konflik muncul ketika Bagus dan Hana terlibat dalam pertengkaran hebat, mempengaruhi proyek film yang sedang dikerjakan.

Dalam upaya menyelesaikan naskahnya, Bagus memutuskan untuk mengandalkan imajinasinya sendiri, mengubah dinamika hubungannya dengan Hana. Namun, ketika naskahnya diadaptasi menjadi film, Bagus menyadari di mana letak kesalahan dalam hubungannya dengan Hana.

Film di dalam film

“JESEDEF” memberikan sentuhan unik dengan karakter utama, Bagus, yang berperan sebagai penulis naskah film. Penonton diajak untuk melihat bagaimana Bagus merinci kesehariannya setelah bertemu kembali dengan Hana.

Pada awal film, penonton diajak untuk memahami proses penulisan naskah film dari sudut pandang penulisnya. Bagus berbagi awal pertemuan dengan Hana yang menjadi inspirasi untuk film romantis terbarunya.

Bagus, sebagai pria yang bertemu dengan mantan cinta pertamanya, memiliki fantasi romantis yang terkadang bertentangan dengan pandangan Hana. Konflik dan perbedaan ini membentuk kisah Bagus, yang kemudian diadaptasi menjadi film di dalam film.

Plot twist di akhir cerita membuat “JESEDEF” semakin menarik, menciptakan kejutan bagi penonton dengan pengembangan cerita yang cerdas.

Belajar Mengikhlaskan Kehilangan

Kisah Hana dan Bagus dalam “JESEDEF” tidak terlepas dari kehilangan suami Hana. Film menggambarkan perasaan Hana yang setia pada suaminya yang telah meninggalkannya. Di tengah kesedihannya, Hana bertemu dengan Bagus, teman masa sekolahnya, yang secara bertahap membuka lembaran baru dalam hidupnya.

Hana, yang awalnya kesal mengetahui bahwa kisahnya dijadikan naskah film, akhirnya menyadari pentingnya mengikhlaskan orang-orang yang dicintainya. Meskipun masih berduka, Hana menyadari bahwa melanjutkan hidup dan mencari kebahagiaan baru adalah langkah terbaik.

Film hitam-putih yang menggugah visual

“JESEDEF” memilih konsep hitam-putih, menciptakan atmosfer seperti film-film tahun 30-an. Penggunaan warna hitam-putih tidak mengurangi daya tarik film ini; sebaliknya, sinematografi yang rapi dan detail memberikan pengalaman visual yang kuat.

Film ini menyajikan adegan berwarna hitam-putih yang intens, menciptakan nuansa klasik dan dramatis. Meskipun berwarna hitam-putih, penonton dapat merasakan kedalaman emosi dan alur cerita dengan jelas.

“JESEDEF” akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 30 November 2023. Film ini menampilkan akting apik dari Nirina Zubir, Ringgo Agus Rahman, Julie Estelle, Dion Wiyoko, Sheila Dara, Alex Abbad, dan para pemain lainnya. Sutradara Yandy Laurens dari rumah produksi Imajinari berhasil menghadirkan kisah cinta yang unik dan penuh makna.*

TiketFest