CIREBON– Seorang pekerja migran indonesia (PMI) di Korea Selatan (Korsel) bernama Ade Irawan tewas diduga dianiaya oleh sesama PMI pada 28 April 2024.
Berdasarkan Informasi, Ade Irawan merupakan warga Desa Sindangmekar Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon ini telah menjadi PMI selama 10 tahun di Korsel.
Di tahun ke-10, Ade berencana akan pulang ke Indonesia dikarenakan sang adik akan menikah namun naas takdir berkata lain.
Hingga kini, jenazah Ade Irawan masih berada di Korsel (belum dipulangkan ke Indonesia).
“Beliau tetangga saya, dia 10 tahun gak pulang-pulang. Rencana mau pulang, karena adik perempuannya mau menikah,” ujar PipitSandra99 pada komentar akun milik Batari_101.
Pada akun Batari_101, Ade Irawan diduga tewas lantaran kesalahpahaman (cekcok) sesama warga negara indonesia (WNI) atau PMI. “Cekcok terus berantem sesama TKI (PMI),”kata Batari_101.
Terpisah, sesama rekan PMI pemilik akun Najma Toray mengaku turut berduka cita atas insiden tersebut.
“Cibers berduka selamat jalan brother Ade Irawan. Hutang nyawa bayar nyawa, usut tuntas!,”tegas dalam status media sosialnya itu.
Senada dengan itu, rekan PMI lain, Evan John juga pernah mengenal korban bahkan pernah ngopi bareng.
“Pernah ngopi bareng mbiyen karo Wardi, kui gak nyongko aku, cepat usut tuntas podo Indonesia ne sing rukun, (Pernah ngopi bareng sama Wardi, aku tidak menyangka, cepat usut tuntas sesama wni saling rukun,red),” kata Evan pada kolom komentar status Najma Toray.
Dikabarkan pihak keluarga berharap agar jenazah almarhum Ade Irawan segera dipulangkan dan keluarga pun menuntut rasa keadilan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi.
Novi menyarankan agar pihak keluarga atau ahli waris korban segera melapor sehingga kasus tersebut bisa langsung ditindaklanjuti.
“Sampai sekarang belum ada info dari pihak Kemenlu maupun BNP2TKI. Untuk info PMI meninggal karena sakit denger, tapi kalau karena tewas dibunuh belum ada laporan,” ungkap Novi.
Pihaknya juga menyayangkan atas insiden tersebut. Ia berharap tidak akan ada lagi kejadian tersebut.
“Sangat prihatin, ini bisa menjadi perhatian dan evaluasi kita bersama. Nanti saya cari informasi kebenarannya,” tukas Novi saat ditemui diacara peringatan hari buruh internasional 2024 di SOR Watubelah-Cirebon, Rabu (1/5/2024). ***(via)