CIREBON – lndeks pembangunan manusia (IPM) Kota Cirebon tertinggi di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning). Sementara paling rendah ditempati Indramayu.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Kota Cirebon sebesar 77,46% (tinggi).
Sementara, untuk wilayah lainnya yaitu, Kabupaten Kuningan mencapai indeks sebesar 70,99% (tinggi), Kabupaten Cirebon 70,99% (tinggi), Kabupaten Majalengka 70,76% (tinggi), dan Kabupaten Indramayu 70,19 persen (tinggi).
Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto mengatakan IPM Kota Cirebon terus mengalami kemajuan sejak 2010. Dari 70,74% hingga menembus angka 77,46%.
Selama periode tersebut IPM Kota Cirebon rata-rata tumbuh sebesar 0,59 persen per tahun.
“Pada tahun 2023 IPM Kota Cirebon tumbuh 1,61% jika dibandingkan tahun 2022 atau mengalami percepatan pertumbuhan jika dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya,” kata Aris.
Peningkatan IPM 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Pertumbuhan IPM 2023 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Seluruh dimensi IPM mengalami peningkatan terutama dimensi pengetahuan dan standar hidup layak.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 75,17 tahun.
Sementara, pada dimensi pengetahuan, pada tahun 2023 anak-anak berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,16 tahun atau setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I.
Selain itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga meningkat 0,04 tahun, dari 10,33 tahun pada tahun 2022 menjadi 10,37 tahun pada tahun 2023.
“Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat 419 ribu rupiah (3,47 persen) dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.*(Haqi)