CIREBON – Puluhan dosen Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) mengikuti pelatihan asesor guna meningkatkan kualitas pengajaran dan evaluasi di lingkungan akademis. Pembukaan dan pelatihan tersebut digelar di Cordela Hotel Cirebon, Rabu (31/1/2024).
Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) yang juga Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UGJ, Dr. Ipik Permana, S.IP., M.Si. mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan berkat dukungan penuh dari Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ), Rektor, Wakil Rektor (Warek), Dekan, Direktur Pascasarjana dan dosen-dosen di UGJ.
“Kami (LSP) bersifat mandiri, ada struktur sendiri di bawah LPM. Kmi sudah bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), hari ini merupakan implementasi yang ke-tiga, bentuknya adalah pelatihan,” terangnya
“Ada lima skema yang akan dikerjakan para dosen di pelatihan ini. Limanya itu bisa berkembang untuk ke depannya,” imbuh Ipik.
Dijelaskan Ipik, lima skema tersebut antara lain skema okuvasi penataan pembuatan perjanjian kerja yang berguna bagi dosen dan mahasiswa. Kemudian, skema klaster digital marketing. Skema ini yang ke depan di dunia usaha dan industri sangat bermanfaat.
“Nantinya lulusan dari UGJ ini mempunyai keunggulan tersendiri dan bisa dipertanggungjawabkan sebagai bekal alumninya,” jelas Ipik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor IV UGJ, Dr Cita Dwi Rosita, M Pd menyampaikan, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan dan Sumber Daya Manusia (SDM) UGJ, yang di dalamnya tidak hanya mahasiswa dan juga dosennya.
“Harapannya nanti LSP yang didirikan oleh UGJ ini bisa memberikan dampak menaikkan branding, image UGJ dan kampus ini menjadi tujuan perguruan tinggi khususnya di Cirebon Indramayu Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning), ” ungkapnya.
Cita mengungkapkan, kegiatan tersebut kali pertama digelar. Tetapi, merupakan tahapan ke tiga dalam rangka membangun LSP.
“Ini pembekalan para dosen yang nantinya bertugas sebagai asesor, setelah jadi asesor harus membekalkan kepada mahasiswa,” ungkapnya.
Masih di sela kegiatan tersebut, Master Asesor BNSP, Untung Witjaksono mengatakan, pelatihan ini perlu, karena pada dasarnya pendidikan dan pelatihan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi masyarakat.
“Kami melihat UU nomor 13 tahun 2023 tentang ketenagakerjaan, di sana ada pasal yang menyatakan pengakuan kompetensi kerja bagi tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan atau pengalaman dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, sertifikasi itu proses pemberian sertifikat yang dilaksanakan secara sistematis dan aktif melalui uji kompetensi skema yang dilaksanakan oleh BNSP.
“Sesuai UU, sertifikasi dilaksanakan oleh BNSP. Manfaatnya adalah antara lain pengembangan SDM itu perlu sertifikat kompetensi. Jadi ini penting,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UGJ, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faqih, SP., M.M menyampaikan, ada 48 dosen yang mengikuti pelatihan ini. Diharapkan dari kegiatan ini dapat menghasilkan dosen dosen yang memenuhi kualifikasi sebagai asesor.
“Ke depannya dosen ini akan memberikan pelatihan kompetensi pada mahasiswa, kegiatan ini target kami agar bisa meluluskan mahasiswa yang memiliki kompetensi keahlian di bidang masing-masing,” ucapnya.***