CIREBON – Pusat Data Nasional (PDN) diretas oleh virus ransomware LockBit 3.0 sampai saat ini belum dapat teratasi sepenuhnya.
Ratusan data masyarakat Indonesia sampai saat ini masih berada dalam bahaya.
Lantas seberapa penting data pribadi pada zaman teknologi yang saat ini berkembang pesat.
Akademisi Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC), Kusnadi mengatakan, data pribadi sendiri saat ini sangat penting, terlebih sudah terintegrasi seluruhnya.
“Contohnya kartu tanda penduduk (KTP) merupakan informasi yang sangat sensitif, dan saat ini hampir seluruh aplikasi berhubungan dengan data pribadi,” katanya, Senin (1/7/2024).
Dirinya melanjutkan, dari data KTP saja kita bisa mengetahui data keuangan seseorang, maupun riwayat kesehatan dari orang tersebut.
“Kita harus jeli dan hati-hati, karena ancaman dari pencurian identitas itu penting dan sering terjadi,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, data pribadi juga dapat menjadi otentikasi dalam berbagai layanan, termasuk password.
“Ada istilahnya aman vs nyaman, kalau kita maunya aman ya pasti tidak nyaman contohnya, password saja kalau kita mau aman ya buat passwordnya harus seunik mungkin dan tidak mungkin ditebak,” ungkapnya.
Kusnadi menjelaskan, masyarakat juga harus berhati-hati dalam menggunakan wifi gratis.
“Kita juga sering pakai wifi gratis, dan itu sangat rentan untuk peretasan, selain itu jangan sembarangan ngeklik,” jelasnya.
Ia menuturkan, untuk yang sering terjadi kejahatan di dunia digital adalah link yang berisikan malware, maupun ransomware.
“Didalam link tersebut bisa saja ada virus Trojan, Malware yang tanpa sadar kita disusupi oleh syntax yang bisa mengambil data pribadi kita,” tuturnya.***(Sakti)