CIREBON – Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi melakukan sidak ke Taman Kebumen, Senin (22/1/2024).
Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, pemanfaatan Taman Kebumen sebagai ruang terbuka publik masih kurang.
“Ruang yang menjadi milik pemerintah daerah Kota Cirebon ini tidak maksimal dari segi pemeliharaan dan juga utilitas yang ada,” katanya, Senin (22/1/2024).
Dirinya melanjutkan, tidak hanya pembersihan saja yang harus dilakukan, akan tetapi dari segi pedagang kaki lima masih banyak yang berjualan.
“Pertama dalam jangka pendek sendiri pembersihan dan perawatan harus rutin dilakukan disamping nanti Satpol-PP menata para pedagang kaki lima yang berjualan,” lanjutnya.
Ia menuturkan, ke depannya, Pemerintah Kota Cirebon sendiri akan melengkapi sarana maupun prasarana yang telah hilang.
“Seperti penerangan maupun yang lainnya kita akan coba lengkapi, karena memang disinyalir di sini banyak aktivitas masyarakat yang negatif, kita berupaya menghilangkan itu,” tuturnya.
Agus mengungkapkan, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Forum Lingkungan Hidup dan Budaya Nusantara (FLHBN) untuk melakukan perawatan.
“Setidaknya akan lebih baik lagi, dan nanti kita akan diskusi dengan FLHBN, ini juga sebagai gerakan memelihara infrastruktur yang kita miliki,” ungkapnya.
Ia juga meminta fasilitas seperti jalan diperbaiki guna menunjang fungsi Taman Kebumen.
“Saya juga minta dibadan jalan ini tidak ada pasir yang nantinya akan menumbuhkan rumput dari tata kotanya juga kurang bagus,” ungkapnya.
Dirinya menuturkan, untuk PKL sendiri pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol-PP untuk ditertibkan.
“Pada prinsipnya kami memberikan ruang kepada PKL karena mereka mencari nafkah tapi kita pertimbangkan masalah ketertiban dan juga sampah yang dihasilkannya,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal FLHBN, Prabu Diaz mengapresiasi langkah Pj Wali Kota Cirebon meninjau lokasi Taman Kebumen.
“Kita senang dengan gerakan pak Pj yang melakukan bersih-bersih di Taman Kebumen, apalagi ada niatan untuk membenahi Taman Kebumen,” katanya.
Ia menilai, Taman Kebumen merupakan salah satu taman yang memiliki nilai sejarah dipercayai Taman Kebumen tersebut menjadi tempat transit sebelum nantinya bertemu Sultan Keraton Kanoman.
“Selain itu titik nol kilometer hanya beberapa meter di Taman Kebumen, dan juga ada pusat komunikasi di Gedung Bundar Kebumen, dan daerah ini masuk dalam kawasan kota tua,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, jika sudah direvitalisasi, aktivitas kebudayaan di Taman Kebumen bisa dilakukan lebih gencar lagi.
“Atau bisa digunakan tempat untuk nongkrong dan pameran-pameran juga bisa dilakukan di sini, karena posisinya sangat strategis,” jelasnya.*(Sakti)