JAKARTA – Calon presiden potensial dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, telah menyatakan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tetap setia dan tetap bergabung dalam barisan koalisi yang mendukung pencalonannya.
Pernyataan ini datang setelah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno, mengemukakan niatnya untuk mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat untuk membentuk aliansi politik bersama. Namun, Ganjar mengakui bahwa isu ini telah berkembang di masyarakat.
“Itu wacana yang dikembangkan. Tentu sampai hari ini, PPP masih bersama PDI Perjuangan,” ujar Ganjar di Kantor DPP PDIP, Jakarta, yang dikutip dari ANTARA, Selasa (29/8/23).
Ketika ditanya tentang kemungkinan PPP akan mencabut dukungan terhadapnya, Ganjar menegaskan bahwa sampai saat ini, PPP masih menjalin kerja sama politik dengan PDIP, Hanura, dan Perindo untuk mendukung pencalonannya dalam Pemilihan Umum 2024.
“Sampai hari ini tidak ada cerita itu (PPP menarik dukungan atas pencapresannya),” tegasnya.
Sebelumnya, pada hari Minggu (27/8), Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno, menyatakan niatnya untuk mengajak PKS dan Partai Demokrat untuk bekerja sama dalam Pemilihan Presiden 2024.
Sandiaga menjelaskan bahwa saat ini PKS dan Demokrat telah memiliki koalisi sendiri untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Sementara PPP bersama PDIP, Hanura, dan Perindo mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Namun, Sandiaga tetap akan berupaya untuk membujuk PKS dan Demokrat untuk bekerja sama.
“Komunikasi kalau di level partai dilakukan semuanya oleh Plt Ketum (Muhamad Mardiono), tapi saya akan mengusulkan seperti yang saya sampaikan bahwa kita harus mampu untuk bisa mengajak berjuang bersama dalam dinamika politik yang terjadi,” ungkap Sandi di Aula Masjid At-Taqwa, Jakarta, pada hari Minggu (27/8).
Dia menegaskan bahwa PPP masih menjalin kerja sama politik dengan PDIP. Oleh karena itu, ajakan kerja sama dengan PKS dan Demokrat bertujuan untuk memperluas dukungan terhadap pencalonan Ganjar.
Lebih lanjut, Sandi menjelaskan bahwa jika memang ada pembicaraan mengenai skenario koalisi antara PPP-PKS-Demokrat, sebaiknya hal ini tidak diungkapkan kepada publik terlebih dahulu. Terlebih lagi, menurutnya, keputusan tersebut seharusnya diambil oleh pimpinan tertinggi partai.
“Jadi kalau ada pembicaraan itu saluran-nya ada di ketua umum. Seperti yang saya sampaikan, nanti ketua umum yang akan mempertimbangkan karena itu bukan domain daripada Bappilu,” ungkapnya.