CIREBON – Pencegahan penyakit tuberkulosis di Kota Cirebon menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan Kota Cirebon.
Hal ini dikarenakan, penyakit yang dapat menular dengan cepat tersebut saat ini mulai menularkan kepada anak-anak.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, untuk regulasi penangan penyakit Tb sendiri sudah ada peraturan walikota nomor 70 tahun 2022.
“Pada perwal itu melibatkan seluruh stakeholder untuk secara bersama-sama melakukan pengobatan sampai sembuh,” katanya, Rabu (15/11/2023).
Dirinya melanjutkan, para kader di lapangan harus bisa memonitoring pengobatan pasien Tb itu kebal terhadap obat.
“Itu bisa menjadi awal mula penularan terhadap orang lain terutama terhadap keluarga inti,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Siti Maria Listia mengatakan, kegiatan Evaluasi Publik Private Mix (PPM) Kota Cirebon merupakan wadah kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta untuk menurunkan angka tuberkulosis.
“Untuk kasus tuberkulosis di Kota Cirebon sendiri ada sebanyak 3 ribu kasus, sedangkan untuk deteksi dini sudah 12 ribu kasus itu sampai bulan Oktober 2023,” katanya.
Dirinya melanjutkan, untuk kasus tuberkulosis yang menyerang anak-anak sendiri terdapat sebanyak 920 kasus.
“Pada tahun ini sendiri kasus Tb pada anak meningkat sebanyak 9 kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 97 kasus,” lanjutnya.
Ia menuturkan, penularan kepada anak-anak tersebut sangat membahayakan dan cukup banyak menyumbang kasus positif TBC.
“Dengan kasus Tb dewasa saja banyak, pasti akan menularkan kepada anak-anaknya, akarnya terlebih dahulu yang harus kita selesaikan,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, anak-anak penderita tuberkulosis tersebut dapat sembuh 6 sampai 9 bulan untuk sampai sembuh total.
“Kalau masa penyembuhan sama, akan tetapi dosis obatnya yang berbeda,” tutupnya.*(Sakti)