CIREBON – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cirebon bersama dengan pemerintah Australia melakukan pengecekan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Cirebon.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUTR Kota Cirebon, Bagus Toni Umbara mengatakan, berdasarkan hasil survey dilapangan sendiri membutuhkan tantangan untuk memperbaiki sanitasi di Kota Cirebon.
“Tantangannya cukup bervariasi dari eksisting lapangan, budaya masyarakatnya, kondisi kebutuhan kota tentang sanitasi,” katanya, Jumat (26/7/2024).
Dirinya melanjutkan, untuk sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) sendiri, diakui banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya septic tank komunal.
“Dari mulai pemeliharaan, iuran bulanan, saling jaga kebersihan dan perawatan saluran limbah dari hukum ke hilir tangki septic komunal,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, banyak masyarakat yang jarang merawat saluran limbahnya, yang menyebabkan saluran tersebut tersumbat.
“Masih banyak yang berfikir singkat terkait dengan pembuangan air limbah, dan mencari jalan instan membuang langsung ke sungai,” ungkapnya.
Bagus menjelaskan, perilaku masyarakat sendiri tidak mau menjaga tangki septic yang sudah dibuat.
“Tapi tak hanya warga saja, bisa jadi juga dari awal pengerjaan kurang menghitung elevasi dan lain sebagainya,” tutupnya.***(Sakti)