CIREBON – Usai terlibat “keributan” dengan Ketua DPRD Kota Cirebon, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cirebon laporkan Andrie Sulistyo ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Cirebon.
Kepala Bidang Organisasi KONI Kota Cirebon, Dudi Juharno mengatakan, pihaknya datang ke BK DPRD Kota Cirebon sendiri menindaklanjuti persoalan keributan Ketua DPRD Kota Cirebon Andri Sulistyo dengan Ketua KONI Kota Cirebon.
“Hari ini kita coba melaporkan atas perilaku dan tindakan ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistyo yang arogan terhadap ketua kami,” katanya, Senin (7/10/2024).
Dirinya melanjutkan, keputusan KONI untuk melaporkan ke BK DPRD sendiri dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
“Karena memang ini saluran yang tepat yang bisa dilakukan, walaupun ketua kami tidak melakukan langkah apapun lebih kepada sikap organik,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, Ketua KONI Kota Cirebon yaitu Wati Musilawati sendiri tidak meminta permohonan maaf dari Andri Sulistyo.
“Tapi esensinya adalah kita menyampaikan ini sesuai hak yang kita punya, ketua tidak ingin maaf dari Pak DPRD akan tetapi kita ingin apa yang disampaikan Andri keliru,” ungkapnya.
Dudi mengatakan, Andri Sulistyo sendiri mengatakan kepada Ketua KONI adanya anggaran sebanyak Rp 1 Miliar untuk KONI Kota Cirebon.
“Intinya dia menuduh kami mendapatkan anggaran Rp 1 Miliar padahal kita juga tidak mengetahui akan hal tersebut, dan menyampaikannya tidak secara patut dan cenderung arogan,” jelasnya.
Ia menilai, dengan statemen dari yang bersangkutan dapat menimbulkan kesalahpahaman tentang KONI.
“Yang bersangkutan sendiri tidak paham dengan kondisi yang ada di KONI saat ini,” jelasnya.
Diketahui, keributan tersebut terjadi akibat Ketua DPRD saat ini Andri Sulistyo menanyakan permasalahan suntikan anggaran Rp 1 miliar yang dilakukan terhadap KONI Kota Cirebon.
Melalui anggaran tersebut, ia meminta kepada KONI untuk melakukan pergeseran dana untuk menunjang operasional dari tim marching band dari SMA Santa Maria Kota Cirebon.
Namun, saat itu terjadi kesalahpahaman dan berujung pada keributan didalam sekolah Santa Maria tersebut.***(Sakti)