Scroll untuk baca artikel
Berita

Lilly Wenda Pembawa Baki Paskibraka, Berhasil Melaksanakan Tugas

885
×

Lilly Wenda Pembawa Baki Paskibraka, Berhasil Melaksanakan Tugas

Sebarkan artikel ini
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Lilly Indriani Suparman Wenda (tengah) membawa Bendera Merah Putih untuk dikibarkan dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp)

JAKARTA – Lilly Indriani Suparman Wenda, seorang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), berhasil menyelesaikan tugasnya dengan gemilang meskipun menghadapi kendala sepatu kirinya yang terlepas saat Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis.

Lilly, yang mewakili Provinsi Papua Pegunungan dalam tim Paskibraka, berjuang bersama dengan Tim Indonesia Maju untuk mengibarkan Sang Merah Putih dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Republik Indonesia.

Dalam tayangan video Upacara Detik-Detik Proklamasi yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Lilly terlihat masih mengenakan kedua sepatunya ketika menerima duplikat bendera pusaka dari Presiden Joko Widodo.

Tangkasnya, ia membawa bendera kebangsaan di Lapangan Istana Merdeka untuk dikibarkan bersama Nathaniel Shawn Edgar Sondakh, perwakilan dari Provinsi Sulawesi Utara, yang bertugas sebagai pembentang, dan Alfin Alfarisi, perwakilan dari Sumatra Barat, yang memegang peran sebagai pengerek Sang Saka Merah Putih.

Ketika barisan Paskibraka bergerak maju dari Lapangan Istana Merdeka menuju mimbar tempat Presiden Joko Widodo berada, Lilly terlihat hanya mengenakan sepatu pada kaki sebelah kanan. Namun demikian, hal tersebut tidak mengurangi kefokusan dan semangatnya. Lilly tetap berfokus dan tersenyum, menyelesaikan tugasnya dengan penuh tekad hingga Paskibraka meninggalkan lapangan menuju sisi kanan Gedung Istana Merdeka.

Lilly adalah seorang pelajar dari SMA Negeri 1 Wamena dan menjadi perwakilan pertama dari Provinsi Papua Pegunungan dalam tim Paskibraka. Ia bersama 75 anggota Paskibraka lainnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada hari Selasa, 15 Agustus.

Pada peringatan Upacara Detik-Detik Proklamasi HUT Ke-78 RI, Danmen Armed 2/PY/2 Kostrad, Kolonel Arm Joko Setiyo Kurniawan, menjabat sebagai Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Sedangkan, Danki A Yonif 7 Mar Brigif 4 Mar BS Kormar, Kapten Mar Ganteng Prakoso, menjadi Komandan Kompi Paskibraka.

Brigjen TNI Arkamelvi Karmani bertindak sebagai perwira upacara. Ia saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Komando Garnisun Tetap I/Jakarta dan merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989.

Lilly Wenda, dengan penuh kebanggaan, mengakui bahwa menjadi pembawa baki bendera adalah suatu kehormatan besar dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta. Menurutnya, ia tidak pernah mengira bahwa tugas begitu penting ini akan jatuh padanya, mengingat pada awal latihan, ia tidak pernah ditugaskan untuk peran tersebut.

“Awalnya sepertinya bukan saya yang akan membawa baki saat latihan. Saya sama sekali tidak menyangka akan membawanya. Kemudian, menjelang hari H, saya baru disuruh membawa baki,” ungkap Lilly dikutip dari Antara, Jum’at (18/8/23).

Meskipun mengalami insiden ketika sepatu kirinya terlepas selama menjalankan tugas dalam Upacara HUT Ke-78 RI yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, hal tersebut tidak mengganggu penampilan dan konsentrasinya. Dengan tekad dan keyakinan diri, Lilly berhasil menyelesaikan tugasnya sampai selesai.

“(Saya) tidak merasa panik sama sekali,” ujar pelajar dari SMAN 1 Wamena tersebut.

Lilly juga berbagi cerita mengenai perjuangannya untuk menjadi salah satu dari 76 anggota Paskibraka tahun 2023, yang dikukuhkan oleh Presiden Jokowi pada 15 Agustus lalu.

Sebagai seorang pelajar asal Wamena, ia harus menempuh perjalanan panjang selama enam jam menuju Jakarta, melewati perantauan melalui Jayapura dan Makassar.

Tidak hanya itu, selama pemusatan latihan di Jakarta, Lilly dan teman-temannya tidak diizinkan menggunakan telepon seluler selama 40 hari. Meski awalnya merasa bosan karena larangan tersebut, Lilly menemukan kenyamanan dalam menghabiskan waktu bersama teman-teman.

“Awalnya merasa bosan (karena tidak boleh menggunakan ponsel), tetapi lama kelamaan terbiasa karena banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman,” ungkap perempuan yang memiliki cita-cita untuk masuk Akademi Kepolisian.

Ketua Umum Duta Pancasila, Yuslihayanti, yang ikut terlibat dalam pembinaan anggota Paskibraka, berharap Lilly dan rekan-rekannya akan melanjutkan perjuangan sebagai Duta Pancasila.

“Para adik-adik ini akan melanjutkan perjuangan kami untuk tetap mencintai dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, dan kami berharap mereka akan menjalankan peran sebagai duta-duta Pancasila berikutnya,” ungkap Yuslihayanti.***

TiketFest