Scroll untuk baca artikel
Cirebon

DKPPP Kota Cirebon Klaim Bantuan Pangan Beras Sudah 91 Persen Tersalurkan

195
×

DKPPP Kota Cirebon Klaim Bantuan Pangan Beras Sudah 91 Persen Tersalurkan

Sebarkan artikel ini
Penyaluran bantuan pangan beras di Kelurahan Harjamukti Kota Cirebon, Senin (5/2/2024). Foto: Kelurahan Harjamukti

CIREBON – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon mengklaim bahwa penyaluran bantuan pangan beras sudah mencapai 91 persen.

Kepala DKPPP Kota Cirebon, Elmi Masruroh mengatakan, penyaluran bantuan pangan beras dimulai sejak tanggal 27 Januari 2024.

“Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK-RI) penerima bantuan pangan beras sebanyak 38.867 KPM,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (5/2/2024) malam.

Dirinya melanjutkan, untuk penyaluran bantuan tersebut Perum Bulog bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.

“Kami pastikan bantuan pangan beras sampai ke KPM sesuai data dari Kemenko PMK-RI. Karena PT Pos Indonesia dan pihak kelurahan turut membantu penyaluran,” lanjutnya.

Ia menuturkan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak enam kali, atau dari bulan Januari hingga Juni 2024, dan pada setiap bulannya keluarga penerima manfaat mendapatkan beras jenis medium seberat 10 kilogram.

“Yang baru disalurkan untuk bulan Januari 2024, untuk bulan Februari sampai Juni nanti akan kami sampaikan waktunya,” tuturnya.

Elmi menegaskan nantuan ini untuk masyarakat yang membutuhkan, jika ternyata masyarakat mampu mendapatkan bantuan tersebut bisa mengajukan Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM).

“SPTJM ini sifatnya atas kesadaran sendiri penerima. Nanti RT dan RW bisa membantu untuk pengajuan formulir ke PT Pos Indonesia, nanti penerima bantuan bisa dialihkan ke masyarakat yang membutuhkan.” paparnya.

Ia mengungkapkan, bantuan pangan beras ini bertujuan untuk mengendalikan harga beras yang tengah mengalami kenaikan di Kota Cirebon. Selain itu, untuk meringankan masyarakat tidak mampu yang terdampak bencana El-Nino.

“Pemerintah ingin harga beras tetap terkendali. Pemerintah juga ingin itu membantu masyarakat tidak mampu akibat bencana El-Nino yang terjadi di Indonesia,” ungkap Elmi.*(Sakti)

TiketFest