BANYUWANGI – Salah satu pakaian pengantin dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yaitu Mupus Braen Blambangan, telah terpilih sebagai salah satu dari lima busana terbaik dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia di Istana Negara pada Kamis.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dengan bangga mengumumkan bahwa busana adat pengantin Banyuwangi berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu busana terbaik dalam perayaan HUT Ke-78 RI.
“Dengan tulus, kami ucapkan selamat kepada Pak Kohar dan pasangannya atas penghargaan ini. Kami juga berterima kasih atas upaya mereka dalam mempromosikan seni dan budaya melalui pakaian adat yang indah ini,” ujar Bupati Ipuk dalam pernyataan tertulis yang dikutip dari Antara, Jum’at (18/8/23)
Pakaian pengantin Mupus Braen Blambangan dikenakan oleh pasangan suami istri, Muhammad Koharuddin dan Pipit, yang berasal dari Banyuwangi. Keduanya mengenakan pakaian adat pengantin khas Banyuwangi saat menghadiri upacara peringatan HUT RI di Istana Negara.
Mupus Braen Blambangan adalah busana adat pengantin khas Banyuwangi yang ditandai dengan dominasi warna merah, hitam, dan emas. Busana ini memiliki makna mendalam dalam upacara adat pengantin masyarakat Banyuwangi dan telah ada sejak tahun 1970.
Pakaian pengantin Mupus Braen Blambangan menjadi salah satu dari lima busana terbaik bersamaan dengan pakaian adat Minahasa, Sulawesi Tenggara, yang dikenakan oleh putra Presiden RI, Kaesang Pangarep.
Selain itu, pakaian adat Soe dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, yang dikenakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mendapatkan penghargaan.
Dua busana terbaik lainnya adalah pakaian adat Nusa Tenggara Timur yang dikenakan oleh Raja Amarasi dan pakaian adat Bengkulu yang dikenakan oleh Grety.
Bupati Ipuk mengatakan bahwa Banyuwangi secara konsisten mempromosikan adat pengantin melalui Festival Pengantin Nusantara, yang baru saja digelar pada tanggal 5 Juni tahun ini.
“Kami terus mengeksplorasi budaya Banyuwangi dengan konsistensi, termasuk melalui Festival Pengantin Nusantara yang menghadirkan adat pengantin dari Banyuwangi,” ungkapnya.
Penghargaan ini tidak hanya menghormati keindahan pakaian adat Banyuwangi, tetapi juga merupakan apresiasi atas upaya daerah dalam mempertahankan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.***