CIREBON – Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon melakukan pelepasan terhadap mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di salah satu restoran di Cirebon, Rabu (7/2/2024).
Rektor UGJ, Prof. Dr. H. Achmad Faqih, S.P., M.M mengatakan, UGJ sendiri menerima sebanyak 30 mahasiswa dari luar pulau Jawa, dari 14 perguruan tinggi baik perguruan tinggi swasta maupun negeri.
“Mahasiswa ini berasal dari luar pulau Jawa, dari Sabang sampai dengan Maluku, kita sudah terbiasa menerimanya mahasiswa inbound luar Jawa,” katanya, Rabu (7/2/2024).
Dirinya melanjutkan, UGJ pernah menerima penghargaan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) IV Jabar Banten sebagai perguruan tinggi yang menerima mahasiswa inbound terbanyak pada tahun 2021.
“Mereka sudah belajar di UGJ selama kurang lebih 6 bulan, ini bertujuan untuk mengenalkan budaya yang ada di nusantara terkhususnya di Cirebon,” lanjutnya.
Ia menuturkan, di Cirebon sendiri terdapat berbagai macam kebudayaan dan berbagai macam kuliner.
“Kita sendiri mengadakan kegiatan modul nusantara, dimana mahasiswa PMM harus mengenal budaya, baik itu sejarahnya, situs kebudayaannya dan juga kulinernya,” tuturnya.
Rektor menjelaskan, kegiatan ini merupakan program dari Kemendikbud Ristekdikti, semua perguruan tinggi melakukan program pertukaran mahasiswa.
“Ini merupakan tahun ketiga bagi UGJ, mereka studi selama satu semester di UGJ dan akan dikonversi menjadi 20 SKS,” jelasnya.
Ia menuturkan, 30 mahasiswa tersebut disebar sesuai dengan background studi mereka masing-masing.
“Jadi semua program studi itu terisi dengan berbagai macam background pendidikan mereka dari kampus sebelumnya,” tuturnya.
Dirinya mengungkapkan, pada tahun 2024 ini, terdapat mahasiswa inbound kembali berjumlah 59 mahasiswa yang akan belajar di UGJ.
“Selain kita menerima, kita juga mengirimkan delegasi mahasiswa ke luar pulau Jawa ada sebanyak 40 mahasiswa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Akademik (BPA) UGJ Dedi Muhammad Siddiq mengatakan, sebelum mengikuti PMM, mahasiswa terlebih dahulu mendaftar di portal Kemendikbud Ristek.
“Mahasiswa harus memenuhi semua persyaratan yang kemudian akan diseleksi, setelah lolos selesai mereka tinggal memilih kampus yang dituju dan memilih program studinya, setelah itu ada pengumuman lalu diberangkatkan ke kampus tujuan,” katanya.
Ia melanjutkan, setelah lolos, mereka sendiri akan memutuskan untuk lanjut mengikuti atau mengundurkan diri.
“Sebenarnya pada batch kali ini ada 40 mahasiswa yang diterima tapi yang closing hanya 30 mahasiswa, banyak faktor yang mempengaruhi pengunduran diri,” lanjutnya.
Mahasiswa yang mengikuti PMM sendiri minimal harus semester 3, akan tetapi kedepan khusus untuk outbound sendiri UGJ membatasi hanya semester 5.
“Karena semester 1 sampai dengan 4 harus fokus pada internal terlebih dahulu, baru semester 5 bisa mengikuti PMM,” jelasnya.*(Sakti)