CIREBON– Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) dengan bangga mengumumkan kedatangan delegasi dari University of Poitiers pada, Kamis (27/6/2024). Pertemuan tersebut merupakan inisiatif kolaboratif antara perguruan tinggi di Eropa dan Indonesia. Program ini bertujuan untuk memperkuat hubungan akademis dan budaya melalui pertukaran mahasiswa dan penelitian bersama.
Rektor UGJ, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faqih, SP., MM., IPU., CIRR., menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan UGJ sebagai universitas berkelas dunia. “Kami bertekad untuk melaju dalam world-class university. Kerjasama dengan University of Poitiers, yang dimulai sejak tahun 2019 hingga 2025, telah menunjukkan hasil yang luar biasa,” ujar Prof. Faqih.
Salah satu hasil nyata dari kerjasama ini adalah lahirnya seorang dokter bernama dr. Gara, alumni University of Poitiers yang sebelumnya mengikuti pertukaran mahasiswa di UGJ. Demikian pula, mahasiswa UGJ dari program studi kedokteran telah mendapatkan pengalaman berharga melalui perkuliahan di Prancis.
Pada tahun 2024 ini, UGJ akan melaksanakan pertukaran mahasiswa lagi, dengan sejumlah mahasiswa yang akan berkuliah di University of Poitiers mulai bulan September hingga Oktober, dan dilanjutkan pada bulan Januari 2025. Selain Fakultas Kedokteran, UGJ juga merencanakan pengembangan kerjasama dengan Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik.
“Fakultas Pertanian akan berfokus pada pengembangan obat berbasis herbal, dengan penelitian terhadap tanaman dan tumbuhan di laboratorium University of Poitiers. Sementara itu, Fakultas Teknik akan mengembangkan kajian tentang sumber daya alam, khususnya air,” tambah Prof. Faqih.
Lebih lanjut, Prof. Faqih menekankan pentingnya kerjasama ini untuk kemanfaatan kedua belah pihak. “Kami akan membuat proyek bersama untuk mengkaji potensi yang ada di UGJ, khususnya permasalahan obat-obatan herbal dan sumber daya air. Kerjasama ini penting untuk kemanfaatan bersama,” jelasnya.
Kedepannya, UGJ dan University of Poitiers berencana untuk melakukan program penelitian bersama, mengkaji potensi yang ada di kedua negara. “Program ini merupakan murni pembiayaan Erasmus perguruan tinggi di Eropa, dan ini adalah langkah penting dalam capaian UGJ bertaraf internasional,” tutup Prof. Faqih.
Kerjasama ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di UGJ tetapi juga memperkuat hubungan internasional, membuka peluang baru bagi mahasiswa dan dosen untuk berkembang dalam lingkungan akademis yang lebih luas.
Sementara itu, Prof. Christine Imbert, dari Equipe Microbiologie de l’eau University of Poitiers, menambahkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan kerjasama yang konkrit antara UGJ dan University of Poitiers untuk perjalanan pertukaran mahasiswa UGJ di beberapa laboratorium yang ada di University of Poitiers.
“Beberapa hari ke depan, kami akan mempersiapkan subjek atau materi apa saja yang akan dipelajari oleh mahasiswa UGJ selama di Prancis. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pertukaran ini memberikan pengalaman akademis yang berharga dan relevan bagi para mahasiswa,” ujar Prof. Imbert.***